Jakarta (ANTARA News) - Membaiknya kondisi bursa regional mendorong saham-saham di Bursa Efek Indonesia menguat sehingga indeks harga saham gabungan ditutup naik tajam.

IHSG BEI ditutup naik 64,93 poin atau 1,77 persen ke posisi 3.729,61, sementara kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 11,77 poin atau 1,81 persen ke posisi 661,46 poin.

"Penguatan pasar Asia mendorong bursa Indonesia. Ekspektasi pasar bahwa perusahaan akan membukukan keuntungan kuartal tiga mendorong aksi beli," kata pengamat saham dari Monex Investindo Futures Johanes Ginting di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, menguatnya rupiah juga menjadi salah satu katalis penguatan indeks BEI pada awal pekan ini.

Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS antarBank Jakarta pada Senin sore menguat ke posisi Rp8.815 atau naik 50 poin dibanding hari sebelumnya Rp8.865.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, menguatnya indeks BEI terdorong oleh sentimen positif dari bursa regional Asia dan pembukaan bursa Eropa, terkait dengan rencana G-20 untuk meluncurkan kebijakan yang dapat meredam krisis hutang di Eropa.

Disisi lain, kata dia, IHSG sudah mulai memasuki area jenuh beli setelah mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir.

"Untuk perdagangan besok, Selasa (18/10) kami proyeksikan indeks akan menguji `resistance` (batas atas) jangka pendek di level 3.751, sementara untuk `support` (batas bawah) berada di level 3.700 poin," kata dia.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 209 saham naik, sebanyak 45 saham yang melemah, dan 66 saham tidak bergerak harganya.

Perdagangan saham terpantau cukup ramai, tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 161,281 kali, dengan volume perdagangan mencapai 7,951 miliar lembar saham senilai Rp4,301 triliun.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 372,20 poin (2,20 persen) ke level 18.873,99, indeks Nikkei-225 naik 131,64 poin (1,50 persen) ke level 8.879,60, dan Straits Times menguat 33,08 poin (1,21 persen) ke level 2.777,25.

(KR-ZMF/R010)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011