Strasbourg, Perancis (ANTARA News) - Uni Eropa Rabu mendukung Denmark dalam perselisihan soal kartun Nabi Muhammad SAW, tapi para pemimpin parlemennya berbeda mengenai batasan kebebasan berbicara. Kartun itu, pertama kali dipublikasikan di Denmark, telah menyebabkan kebencian di dunia Muslim dan misi diplomatik Denmark dan Eropa lainnya telah diserang di Suriah, Libanon, Iran, Pakistan dan Indonesia. Para pemimpin politik dari semua kelompok bersatu di belakang Kopenhagen dalam satu perdebatan khusus di parlemen Eropa, menyatakan bahwa serangan pada Denmark adalah serangan pada semua negara anggota (EU) serta mengecam penggunaan kekerasan oleh sejumlah pemrotes Islam. Para libertarian memperingatkan terhadap upaya untuk membuat media mensahkan penyensoran-sendiri. "Saya ingin di sini hari ini untuk menyampaikan solidaritas pada rakyat Denmark," kata presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, dan mengatakan orang Denmark "orang yang menikmati langsung reputasi itu di antara yang paling terbuka dan toleran tidak hanya di Eropa tapi di dunia". Barang-barang Denmark telah diboikot di sejumlah negara Islam dan Barroso disambut dengan bersemangat ketika ia mengatakan tindakan itu menurut definisi adalah boikot atas barang-barang Eropa. Pemimpin Hijau Daniel Cohn-Bendit mengecam perusahaan seperti rantai hipermarket Perancis Carrefour dan raksasa makanan Swiss Nestle karena mengeluarkan pemberitahuan di negara-negara Muslim yang mengatakan mereka bukan Denmark atau tidak menyediakan barang-barang Denmark. Ia dan jurubicara liberal Karen Riis-Joergensen minta Komisi Eropa untuk melepaskan gagasan untuk menganjurkan media mesahkan aturan main secara sukarela guna menghindari melukai perasaan agama. "Jika kita mulai mengurangi kebebasan berekspresi, hak kita untuk menganalisa agama secara kritis, hak fundamental kita untuk berbicara secara bebas dan menyatakan kemauan kita sendiri akan dilanggar," kata Riis-Joergensen dikutip Reuters.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006