Jakarta (ANTARA News) - Beroleh gaji setumpuk fulus dari kerja siang malam membuat Dewi Fortuna ketawa renyah. Di laga bola, gol lahir dari buah memeras keringat dan pundi memilin strategi. Yang kalah memberi aturan kepada yang menang. Kocak?

Kocak nan jenaka. Mereka yang kini sedang menghitung helai demi helai kemenangan kontan memintal jalinan opera sabun. Pelakonnya, Manchester United dan Liverpool. Dua-duanya menampilkan diri sebagai figur kocak tanpa menyimpan bara dendam.Dewi Fortuna mendaulat kedua tim Britania itu menjauhi akal tikus. Uang tidak pernah berbau, gaji tidak pernah berbohong.

Manchester United bersama dengan Liverpool berbagi hasil imbang 1-1 di bawah pandangan nanar Dewi Fortuna ketika keduanya menjalani duel bergengsi Premier League pada Sabtu (15/10) di Stadion Anfield. Perseteruan telah menyejarah untuk menggenapi ujaran berhikmat bahwa hanya manusia yang dapat saling menguntungkan dan saling merugikan.

Kapten Liverpool Steven Gerrard memecah kebuntuan di menit 68 dengan satu gol. Anfield bersorak bersama seluruh punggawa asuhan manajer Kenny Dalglish. Mereka sama-sama mengamini ujaran klasik Latin yang kerap disuarakan tokoh fasisme Italia Mussolini bahwa Vivere pericolosa mente (hidup dalam cita-cita yang membahayakan). Dan Dewi Fortuna angkat jempol.

Terusik acungan jempol Dewi Fortuna yang menggoda, serta merta skuad asuhan manajer gaek Alex Ferguson tergerak menyarangkan bola ke gawang seteru lawasnya itu. Javier Hernandez memanfaatkan tendangan sudut dari Nani. Ujung-ujungnya, gol! Anfield sejenak terdiam dan seketika terpana setelah menyaksikan gol yang disarangkan pemain asal Meksiko itu.

Gol Gerrard bersama dengan gol Hernandez membuat dewi Fortuna ingat kepada wejangan filsuf Thomas Aquinas. Filsuf Abad Pertengahan itu mengutarakan satu kata kunci kehidupan yakni esensi (essentia): intinya, apanya, hakekatnya. Apa inti, apa hakekat dari kemenangan dalam laga bola. Toh, hasilnya imbang saja.

Bukankah ada ujaran ngepop, sesuatunya geeetuuu lho? Tidak ingin omong gede, Fergie bersama pasukannya menggenapi esensi dari laga bola dengan meraup 20 poin setelah melakoni delapan laga musim ini. Silakan catat bahwa Red Devils mengusung kebanggaan dengan 19 trofi melewati pencapaian perolehan trofi Liverpool. Dewi Fortuna bertanya, siapa yang akan beruntung?

Setelah melihat hasil imbang laga Red Devils melawan The Reds, maka dewi Fortuna mengingatkan publik kepada inti penciptaan dari yang tidak ada (creatio ex nihilo). Maksudnya, dunia (gol) tidak diciptakan dari bahan dasar yang sudah ada. Gerrard dan Chicharito tampil makhluk ciptaan yang mengambil bagian dalam Penciptaan dengan huruf besar. Dua sosok menciptakan gol, dua tim sama-sama mencetak trofi.

Berusaha tampil sebagai insan dari laga penciptaan, Fergie lalu merespons hasil imbang itu. "Saya benar-benar tidak menyangka, sampai mereka mampu membalas di menit-menit akhir pertandingan," kata manajer asal Skotlandia itu. Dewi Fortuna berbisik kepada Fergie, "Lihatlah bentangan spanduk dari fans United."

Di Anfield terpampang spanduk "Bonjour 19x" yang mengacu kepada gelar ke-19 bagi United. Dewi Fortuna berujar, tanpa ada kerja tidak ada kemuliaan (gloria sine labore nulla). Glory, glory, United.

Setelah mendengar gumam dewi Fortuna soal gaji dari kemuliaan kerja, Dalglish berujar, "Anda keliru Fergie...United bukan pertandingan kami yang terbesar...Perbedaannya hanyalah soal waktu. Jika kami menang, kami dapat lebih dekat dengan posisi mereka. Ini kesempatan untuk meraih kesempatan."

Dalglish tampil sebagai gladiator yang memiliki segudang rencana saat ia berada di medan pertarungan. "Kami seharusnya memperoleh (tiga poin)," katanya dalam jumpa pers setelah laga digelar. Hasil imbang itu disebut-sebut telah disambut gembira oleh Fenway Sports Group sebagai pemilik baru grup.

Di Liverpool, gladiatornya ada dua, Dalglish dan Gerrard. Yang pertama, tampil sebagai inspirator bagi timnya manakala melawan Manchester United di masa lampau. Yang kedua, menampik catatan sejarah. Itu beda antara keduanya. Dalglish berujar, sementara Gerrard berbuat.

Mengomentari perbedaan antara kedua sosok di Liverpool itu, dewi Fortuna berujar bahwa apabila setiap gol itu indah, maka mengenai Sang Pencipta harus dikatakan bahwa ia sungguh "Mahaindah".

Mengenai Fergie, mantan gelandang United Quintone Fortune pernah berharap kepada Dewi Fortuna agar dapat terus hadir di Anfield. "Saya hanya mengalami satu kekalahan di Anfield. Saya tidak pernah kalah sesudah itu. Ada banyak kenangan, salah satunya saat kami melewati laga terberat. Waktu itu Diego Forlan mencetak gol, Giggs juga mencetak gol. Atmosfernya begitu hebat," katanya.

Sama-sama punya nama yang bermakna keberuntungan, baik dewi Fortuna maupun Quintone Fortune mengimbau kepada Fergie agar tidak menerapkan perkataan raja Louis XIV dari Perancis, bahwa buatlah perpecahan supaya Anda dapat terus memerintah (Devide ut regnes). Fulitik akal tikus!
(ANT)

Pewarta: A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011