Beijing (ANTARA News) - China merencanakan akan membentuk sejumlah tim untuk melakukan patroli di berbagai bagian Tembok Besar yang banyak dikunjungi turis, guna membantu melindungi bagian tersebut dari dampak vandalisme dan pariwisata massal, sebuah media pemerintah menyatakan Kamis. Tim-tim ini akan terdiri atas penduduk desa yang tinggal di sepanjang bangunan raksasa itu, Harian China melaporkan. Harian China tidak menyebutkan seberapa besar tim-tim itu akan memiliki anggota, tetapi tim-tim itu akan berkekuatan cukup banyak untuk menjaga tembok sepanjang 630 kilometer di kawasan dekat Beijing. Tembok Besar dibangun sekitar lebih dari satu milenium silam untuk mencegah masuknya orang asing, namun sebagai tempat tujuan wisata utama, bangunan kuno yang menjadi salah satu keajaiban dunia itu malahan dibanjiri wisatawan asing. Di bagian Badaling, sekitar sejam berkendaraan dari Beijing, sulit ditemukan satu tembok pun yang tidak dicongkel untuk ditulisi dengan nama seseorang atau berisi grafiti, tulis koran itu, sebagaimana dikutip AFP. Di bagian lainnya, yang kurang terkenal, para petani lokal sering membuat tangga besi ke bangunan kuno itu, sehingga memungkinkan para turis memasuki bagian tembok yang masih "liar" dengan memungut bayaran. Pembentukan tim-tim patroli merupakan bagian upaya yang lebih besar oleh pihak berwenang China untuk merenovasi dan mencegah kerusakan pada tembok. Kurang dari 2.500 kilometer sisa dari bangunan asli sepanjang 6.300 kilometer itu dibangun pertama kali pada masa Dinasti Qin (221-206 SM). Tembok itu dibangun kembali pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M) untuk mencegah masuknya suku-suku utara ke wilayah pusat kekuasaan China. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006