Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menjalin kerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencurian uang dan tindak pidana di bidang perpajakan, di Jakarta, Rabu.

"Kesepakatan kerjasama kali ini lebih menekankan kepada pelatihan dan pendidikan bersama tentang tindak pidana pencucian uang kepada teman-teman di Ditjen Pajak, pada kerjasama sebelumnya masih agak kurang," kata Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany usai menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PPATK tersebut.

Penandatanganan kesepakatan kerjasama antara Ditjen Pajak dengan PPATK sebelumnya telah dilakukan delapan tahun yang lalu pada 28 Oktober 2003.

Fuad mengatakan dengan kerjasama ini diharapkan tindak pidana pencucian uang dapat dicegah dan diberantas sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dan menurunkan tingkat kriminalitas.

"Seperti yang telah dikatakan tadi, di luar negeri seperti di Amerika, tindak pidana pencucian uang itu umumnya sering ditemukan oleh para penyidik pajak yang sudah diberikan pelatihan dan pendidikan sebelumnya tentang transaksi yang mencurigakan. Nah pendidikan itu perlu kita dapatkan dari PPATK," ujarnya.

Fuad mengatakan semua penyidik pajak yang telah diberikan pelatihan dan pendidikan, nantinya juga tetap akan bekerjasama dengan institusi-institusi lainnya. Ditjen Pajak juga akan menyusun protokol sehingga dapat menjaga dan menghormati hak-hak dan kerahasiaan dari Wajib Pajak (WP).

Selain itu, Ditjen Pajak dan PPATK akan bekerjasama dalam bidang Informasi dan Teknologi (IT), kata Fuad.

"Di bidang IT, kita kembangkan bersama, ini juga ditekankan karena data ini kan semakin lama semakin besar," ujarnya.

Kerjasama antara Ditjen Pajak dan PPATK ini, lanjut Fuad, juga diharapkan akan menunjang kinerja Ditjen Pajak dalam mendorong peningkatan kepatuhan membayar pajak, baik orang pribadi maupun perusahaan.

"Dengan demikian, penerimaan negara dapat ditingkatkan agar semakin besar kemampuan pembiayaan Pemerintah dalam membangun infrastruktur, menyediakan pelayanan umum yang berkualitas, membangun gedung sekolah, serta memberikan pelayanan kesehatan yang baik," katanya.(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011