Banjarmasin (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kalimantan Selatan Adi Laksono berharap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru bisa lebih fokus menata infrastruktur energi menjadi lebih baik.

"Saya berharap Menteri ESDM yang baru dilantik, bapak Jero Wacik bisa mengembangkan infrastruktur energi menjadi lebih baik untuk memacu investasi khususnya di wilayah Kalimantan," kata Adi di Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, masalah energi di Kalimantan merupakan masalah yang harus mendapatkan perhatian serius mengingat Kalimantan khususnya Kalsel merupakan daerah lumbung energi cukup besar.

Namun kenyataannya,hampir seluruh wilayah di Kalimantan belum mendapatkan pasokan energi yang layak terutama sektor energi listrik.

"Seperti PLTA di Kalimantan Tengah dan PLTU di Kalimantan Selatan, hingga kini juga belum bisa beres," katanya.

Akibatnya, hampir seluruh wilayah di Kalimantan masih kesulitan mendapatkan pasokan listrik secara penuh sehingga investasipun sulit untuk berkembang.

Begitu juga dengan penanganan sumber energi seperti batu bara dan lainnya di Kalsel yang belum memberikan dampak maksimal kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalsel.

Menurut Adi, kendati Jero Wacik selama ini bukanlah orang yang berkecimpung pada sektor energi, namun diyakini dia akan bisa bekerja lebih baik.

Sebagaimana diketahui, Jero Wacik kini menduduki sebagai Menteri ESDM menggantikan Darwin Zahedy Saleh pada pengumuman perombakan kabinet yang dibacakan Presiden beberapa waktu lalu.

Saat ini persoalan kelistrikan di Kalsel, Kalteng dan Kalimantan Timur tidak kunjung terselesaiakan, sehingga menghambat investasi yang akan masuk ke provinsi tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengirimkan surat protes kepada Direktur Utama PT PLN terkait molornya kembali penyelesaian pembangunan PLTU Asam-Asam Unit III dan IV.

Menurut Gubernur, proyek pembangunan PLTU merupakan proyek besar dengan nilai yang juga cukup besar, sehingga sangat aneh bila pemasangan mesinnya kekurangan tenaga ahli.

Biasanya, tambah dia, untuk proyek yang cukup besar, sudah direncanakan dengan cukup matang, sehingga kalaupun pembangunannya tidak sesuai yang direncanakan, tidak selama yang terjadi saat ini.

Pembangunan PLTU Asam-Asam seharusnya selesai dibangun pada akhir 2010, namun karena adanya beberapa kendala akhirnya pembangunan tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011