Mataram (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap pembahasan mengenai delimitasi batas maritim Indonesia-Malaysia, utamanya di Laut Sulawesi dapat lebih maju dan mengarah ke penyelesaian pada pertemuan konsultasi tahun 2012.

Harapan itu disampaikan Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers bersama PM Malaysia Najib Razak seusai melangsungkan Pertemuan Konsultasi Bilateral ke-8 Indonesia-Malaysia di kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

"Dengan senang saya mengabarkan, atas kerja keras tim kedua belah pihak telah dicapai banyak kemajuan. Kami berharap tahun depan ketika kita melaksanakan konsultasi tahunan di Malaysia, Insya Allah posisi ini lebih maju lagi mengarah kepada penyelesaian yang sama-sama kita kehendaki untuk kebaikan kedua bangsa," katanya.

Selain membahas batas wilayah, Kepala Negara mengatakan bahwa delegasi kedua negara juga membahas mengenai perlunya penciptaan semacam standar prosedur pelaksanaan untuk mengatur penyelesaian sengketa.

"Kami juga membahas perlunya diciptakan semacam `standing operating procedures` dan rules of engagement untuk mengatur manakala terjadi sesuatu di wilayah yang disengketakan di wilayah lautan," ujarnya.

Dengan demikian, kata Presiden, solusi yang dihasilkan menjadi tepat, baik, dan adil.

"Kita juga bersepakat untuk selalu mengelola demarkasi batas darat dengan penuh tanggung jawab," ujar Presiden tanpa menyinggung titik perbatasan yang dimaksud.

Sementara itu PM Malaysia berharap perundingan mengenai perbatasan di Laut Sulawesi terus mencapai kemajuan.

"Kita bisa menjadi contoh di tingkat dunia bagaimana kedua negara meskipun menghadapi isu yang begitu rumit tapi tetap dapat mencapai kata sepakat dan penyelesaian yang tuntas," katanya.
(G003)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011