Jakarta (ANTARA) - Pihak Polres Metro Jakarta Utara menyatakan penyaluran minyak goreng curah ke pedagang Pasar Jaya Sungai Bambu, Tanjung Priok mencapai 117 kilogram per pekan dari kebutuhan harian sebanyak 50 kilogram.

"Rata-rata distribusi per minggu 117 kilogram, sedangkan kebutuhan harian minyak goreng curah sebesar 50 kilogram," ujar Kepala Satuan Unit Kriminal Khusus Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Iptu Muhammad Rizky Novrianto dalam keterangannya di Jakarta Utara, Kamis.

Baca juga: DKI percayakan pembangunan pabrik minyak goreng kepada BUMD

Sehingga, harga jual rata-rata minyak goreng curah masih berada pada kisaran Rp20.000 per kilogram, atau di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

"Berdasarkan hasil survei ke pedagang Toko J di Pasar Jaya Sungai Bambu, harga tertinggi Rp 21.500 per kilogram dan yang terendah Rp 19.500 per kilogram," ujar Rizky.

Baca juga: Food Station: Tahapan pembangunan pabrik minyak goreng masih panjang

Adapun harga minyak goreng kemasan di Pasar Jaya Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang tertinggi mencapai Rp53.000, sedangkan yang terendah sekitar Rp24.500.

Hingga siang tadi, pedagang masih memiliki pasokan minyak goreng kemasan sebanyak dua karton dengan berbagai merk dan ukuran.

"Ketersediaan minyak goreng kemasan sebanyak dua karton, merk Tropical, Resto ukuran 900 mililiter, satu liter, dan dua liter," tutur Rizky.

Baca juga: Polisi temukan stok minyak goreng curah terbatas di Pasar Jaya

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA 2022