Gaza (ANTARA News) - Kelompok perlawanan Islam Palestina, Hamas, menerima undangan resmi untuk mengadakan pembicaraan di Rusia, kata seorang pemimpin faksi tersebut di jalur Gaza hari Kamis. Khalil Abu Laila mengatakan undangan itu dikirim ke kepala politbiro Hamas Khaled Meshaal, yang berada di pengsingan, dan tanggal lawatan itu akan disepakati kemudian. Hamas sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan menerima undangan Moskow, yang membuat gusar Israel dan Amerika Serikat karena berusaha mengucilkan Hamas jika kelompok itu tidak menghentikan aksi kekerasan dan mengakui hak keberadaan negara Zionis itu. Prakarsa Rusia itu tampaknya untuk membuka celah dalam mediasi masalah Timur Tengah yang dilakukan empat pihak termasuk PBB, Uni Eropa dan Washington. Namun Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan hari Rabu bahwa Moksow sepakat bahwa Hamas harus memegang komitmennya untuk mengupayakan perdamaian dengan Israel untuk dapat diterima oleh internasional. "Kami mengharapkan Hamas menerima sikap negara-negara itu. Ini bukan masalah pendapat para mediator itu tapi juha masalah mayoritas negara-negara tersebut, termasuk negara-negara Arab," kata Lavrov setelah berbicara dengan para pemimpin Uni Eropa (EU) di Wina.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006