Moskow (ANTARA) - Penguatan atau apresiasi tajam rubel baru-baru ini "tidak menimbulkan risiko bagi kebijakan fiskal Rusia," kata Kementerian Keuangan Rusia pada Kamis (7/4/2022).

Rubel menguat tajam di perdagangan Moskow pada Kamis (7/4/2022) ke level yang terakhir terlihat sebelum Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina.

Apresiasi rubel "berdampak pada pendapatan minyak dan gas ... tetapi terlalu dini untuk memberikan penilaian khusus sekarang," kata kementerian itu dalam menanggapi permintaan komentar Reuters.

Baca juga: Rubel Rusia melemah, saham naik di tengah pembicaraan sanksi baru
Baca juga: Dolar menguat setelah data pekerjaan AS lebih kuat, euro melemah
Baca juga: Putin: Rusia akan berlakukan pembayaran rubel untuk gas mulai Jumat

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022