Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) di tengah kekhawatiran tekanan inflasi dan resesi ekonomi setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya secara agresif serta perang Rusia dan Ukraina yang terus berlarut-larut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 7,8 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.945,60 dolar AS per ounce. Emas menguat 1,1 persen untuk minggu ini. ​​​​​Emas berjangka meningkat 14,7 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 1.937,80 dolar AS pada Kamis (7/4/2022), setelah melemah 4,4 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.923,10 dolar AS pada Rabu (6/4/2022), dan merosot 6,5 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.927,50 dolar AS pada Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Bank sentral Rusia sebut akan berhenti beli emas dengan harga tetap

Kenaikan emas terjadi meskipun dolar AS dan aset-aset safe-haven saingannya menguat. Dolar yang lebih kuat umumnya mengikis daya tarik emas bagi pembeli pemegang mata uang lainnya.

Ketidakpastian atas apa yang akan dilakukan Federal Reserve setelah menaikkan suku bunga mendorong aliran dana ke emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Kekhawatiran resesi, kekhawatiran pertumbuhan bersama dengan tekanan inflasi juga menyebabkan orang melakukan lindung nilai melalui emas, tambah Moya.

Baca juga: Emas terdongkrak 14,7 dolar didorong kekhawatiran inflasi dan Ukraina

Sementara emas dianggap sebagai aset perlindungan selama konflik global dan kenaikan inflasi, suku bunga AS yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor menunggu rilis indeks harga konsumen Maret pada Selasa (12/4/2022), yang diperkirakan akan melonjak di atas 8,0 persen.

Sementara itu, seorang jenderal militer AS mengindikasikan bahwa konflik Rusia-Ukraina dapat berlangsung "bertahun-tahun", juga mendukung emas.

Baca juga: Emas turun tipis di Asia karena dolar naik saat risalah Fed "hawkish"

Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat (8/4/2022) bahwa persediaan grosir AS naik 2,5 persen pada Februari, dibandingkan 2,1 persen yang dilaporkan bulan lalu. Persediaan grosir melonjak 19,9 persen di Februari pada basis tahun-ke-tahun.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 8,8 sen atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 24,823 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 17,6 dolar AS atau 1,84 persen, menjadi ditutup pada 975,6 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022