Brussels (ANTARA News) - Ketua Dana Moneter Internasional akan merekomendasikan pencairan tahapan delapan miliar euro (11 miliar dolar AS) penting bantuan untuk Yunani yang didera utang, sebuah sumber yang dekat dengan perundingan mengatakan kepada AFP, Jumat.

"Christine Lagarde akan merekomendasikan pembukan blokir dana kepada dewan IMF yang akan bertemu di paruh pertama November," kata sumber itu.

Persetujuan IMF akan menjadi rintangan akhir untuk pencairan dana, setelah para menteri keuangan zona euro sepakat untuk mencairkan bagian mereka 5,8 miliar euro pada awal Jumat.

Para menteri mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa pencairan dana tersebut "diharapkan berlangsung pada paruh pertama November, menunggu persetujuan oleh dewan Dana Moneter Internasional."

Para menteri juga mengatakan mereka menyambut baik usaha "substansial" yang dilakukan oleh pemerintah Yunani, yang "akan memungkinkan untuk memenuhi target 2012."

Mereka menyerukan Athena untuk membuat langkah lebih lanjut dalam mengurangi gunung utang dan menegaskan bahwa paket bailout kedua 109-miliar euro yang disepakati pada Juli masih di atas meja.

"Dalam rangka untuk memastikan keberlanjutan utang, kita akan menyimpulkan penyesuaian program ekonomi kedua untuk Yunani, dengan kombinasi yang tepat dari tambahan pembiayaan resmi baru dan keterlibatan sektor swasta," kata pernyataan itu.

Tahap bantuan sangat penting untuk Yunani yang dilanda utang yang menghadapi kehabisan uang uang untuk membayar pegawai negeri dan pensiun pada pertengahan November.

Tahapan bantuan ini telah diblokir sejak pertengahan September karena tim auditor dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional meneliti upaya reformasi pemerintah Yunani.

Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos memuji langkah itu sebagai "langkah positif."

Dia menambahkan bahwa "pengorbanan besar" dari orang-orang Yunani dan pelaksanaan apa yang disebut "sulit, tapi secara nasional diperlukan" langkah-langkah penghematan juga akan membentuk dasar untuk dana talangan kedua.

"Ini akan memiliki efek menguntungkan pada tingkat likuiditas, investasi, dalam pekerjaan dan dalam keadaan ekonomi riil," kata menteri dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan.

(SYS/A026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011