Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meresmikan gedung kantor cabang di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan jaminan kesehatan di wilayah itu.

"Berdirinya gedung Kantor Cabang Sleman merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan peserta. Dengan sarana dan prasarana yang memadai, BPJS Kesehatan diharapkan mampu memenuhi harapan masyarakat akan layanan publik yang mudah, nyaman, cepat, dan prima,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti sebagaimana dikutip dalam siaran pers BPJS di Jakarta, Sabtu.

Gedung BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sleman yang luasnya 1.635 meter persegi dan terdiri atas tiga lantai dilengkapi dengan ruang laktasi dan fasilitas-fasilitas standar bagi warga dengan disabilitas.

Fasilitas yang berada di tengah kawasan perkantoran Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman itu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas warga Sleman terhadap pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Selain membangun fasilitas baru, BPJS Kesehatan menambah kanal layanan berbasis digital untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan seperti Mobile JKN untuk pendaftaran pelayanan di rumah sakit.

Penyediaan kanal-kanal layanan digital ditujukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan administrasi dan layanan kesehatan.

"Meskipun kami telah menyediakan sarana dan prasarana yang terbaik, namun masyarakat juga bisa memanfaatkan teknologi yang lebih memudahkan," tutur Ghufron.

Staf Ahli Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan Etty Kumolowati berharap BPJS Kesehatan terus meningkatkan mutu layanan.

"Peresmian gedung pada umumnya merupakan hal yang biasa, namun kesempatan ini dapat dimaknai sebagai motivasi kita bersama dalam mewujudkan peningkatan pelayanan publik yang prima," kata Etty.

Dia menekankan bahwa kapasitas sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang vital dalam penyelenggaraan pelayanan publik, karenanya pemanfaatan teknologi juga harus diiringi dengan peningkatan kapasitas SDM.

Etty juga mengemukakan bahwa peserta JKN-KIS mencakup berbagai generasi sehingga selain mengembangkan pelayanan berbasis digital BPJS Kesehatan tetap harus memberikan pelayanan tatap muka prima bagi warga yang kurang familier dengan teknologi-teknologi baru.

Baca juga:
BPJS Kesehatan dorong pengoptimalan pelayanan promotif dan preventif
BPJS Kesehatan perkuat layanan FKTP jika pandemi bergeser ke endemi


Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2022