Mukomuko (ANTARA) -
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan memanggil sejumlah saksi terkait dengan kebakaran Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Manjuto tepatnya di Sungai Bahan sehingga merusak hutan negara di daerah ini.

"Kami memanggil orang yang melakukan aktivitas dalam hutan negara di daerah ini sebagai saksi dalam kasus kebakaran hutan, tetapi belum ada tindakan," kata salah seorang pejabat KPHP Kabupaten Mukomuko, Weli Sulastri, dalam keterangannya di Mukomuko, Bengkulu, Sabtu.

Baca juga: BNPB minta pemda tetapkan status siaga darurat karhutla sedini mungkin
 
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti kegiatan petugas KPHP yang melakukan patroli untuk pengamanan kawasan Hutan Produksi (HP) Air Rami dan HPT Air Manjuto di daerah ini.
 
Ia mengatakan, di HPT Air Manjuto tepatnya di Sungai Bahan, petugas KPHP selain menemukan aktivitas perambahan sekaligus pembakaran hutan seluas sekitar empat hektare di situ. Selanjutnya mereka melaporkan aktivitas perambahan dan pembakaran hutan negara di daerah ini kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan setempat.

Baca juga: BNPB minta daerah tetap siaga hadapi kebakaran hutan dan lahan
 
Ia mengatakan, banyak titik api dalam kawasan hutan negara di daerah ini karena sejumlah orang yang melakukan perambahan membuka dan menggarap hutan negara dengan cara instan, yakni dibakar dan selanjutnya, dia meminta, agar masyarakat di daerah ini untuk tidak melakukan perambahan kawasan hutan negara apalagi sampai membakar hutan.
 
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya juga melaporkan dugaan jual beli HP Air Rami di daerah ini kepada Kepolisian Resor setempat dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu. "Kami telah melaporkan dugaan jual beli hutan yang dilakukan oleh oknum warga baik kepada polisi dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Baca juga: Titik api di wilayah Kalimantan Barat berkurang setelah hujan turun
 
Dari hasil patroli di kawasan HP Air Rami di daerah ini, ia mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah orang yang melakukan pembalakan liar dan mendapatkan informasi terkait dugaan jual beli hutan di daerah ini.
 
Ia mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari orang yang membuka hutan dan mereka membuka hutan karena diperintah oleh orang yang bertindak sebagai cukong atau pemilik modal, tetapi kami belum bertemu orang itu.

Baca juga: KLHK pantau titik panas cegah kebakaran hutan jelang kemarau
 
Kemudian mereka berkoordinasi dengan pihak kepolisian resor setempat, namun mereka masih menunggu momen yang tepat untuk menangkap orang yang terlibat dalam jual beli hutan di daerah ini.
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022