Pekanbaru, (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tropika mengharapkan agar harimau tangkapan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Dumai-Rokan Hilir (Rohil) pada Rabu (15/2) tidak dikirim ke luar Riau. "Harimau itu harus dikembalikan ke habitat aslinya, apalagi Riau kan sudah memiliki kawasan konservasi harimau di hutan Senepis, Kota Dumai, sebaiknya harimau itu dikirim ke Senepis saja," ujar ketua LSM Tropika Harijal Jalil kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat (17/2). Seperti diketahui, Rabu (15/2) lalu BKSDA Resort Dumai-Rohil menangkap seekor harimau sumatera di kawasan HPH milik PT Diamond Timber. Penangkapan itu dilakukan atas permintaan masyarakat tempatan karena harimau itu pernah memangsa penduduk setempat. Menurut Harijal lagi, setidaknya di kawasan PT Diamon Timber tersebut masih terdapat tiga ekor Harimau Sumatera lainnya. "Pengakuan masyarakat setempat demikian," ujarnya. Dia berharap agar kiranya aparat terkait tidak menangkap harimau itu dengan cara memerangkapnya, akan tetapi kalau di usir saja dan masuk ke hutan kembali. "Sebab kalau ditangkap akan penuh dengan resiko terhadap hewan langka itu. Yang paling ditakuti harimau itu stress dan akhirnya bisa mengakibatkan mati," ujarnya lagi. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, katanya Harimau Sumatera yang ditangkap itu harus dikembalikan ke habitatnya dan jangan diserahkan ke pihak lain. "Sudah banyak Harimau Sumatera yang diserahkan ke taman safari, rasanya itu sudah cukup dan tidak perlu ditambah lagi, nanti kalau diserahkan semua Riau tidak lagi memiliki Harimau Sumatera yang terancam punah itu," tegasnya.

COPYRIGHT © ANTARA 2006