Moskow (ANTARA News) - Rusia Rabu menegaskan untuk pertama kalinya bahwa dua warga Chechnya yang ditembak mati di Istanbul bulan lalu diyakini sebagai tersangka serangan bom terhadap bandara Domodedovo Moskow.

"Para penyelidik mengecek informasi pembunuhan pada September 2011 di Istanbul, Turki, terhadap para tersangka yang masuk daftar pencarian orang internasional, Zaurbek Amriyev dan Rustam Altemirov," kata Komite Investigasi dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.

Pada 16 September, tiga orang ditembak di luar sebuah masjid di Istanbul sesudah menunaikan sembayang Jumat dalam serangan berani, siang hari. Mereka adalah Zaurbek Amriyev, Rustam Altemirov dan Berg-Khazh Musayev.

Badan penyelidik pusat Rusia tidak memberikan komentar mengenai identitas orang ketiga.

Media Turki berspekulasi tentang keterlibatan dinas khusus Rusia dalam penembakan itu.

Sebuah bom meledak di area kedatangan internasional bandara tersibuk Moskow pada 24 Januari, menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.

Pada Juli, pengadilan distrik Basmanny Moskow mengesahkan penangkapan Altemirov, dengan mengatakan dia adalah tersangka pembunuh dan terorisme dalam pemboman Domodedovo.

Rusia menahan empat tersangka yang belum didakwa menyangkut pemboman tersebut, dan telah pula mengeluarkan perintah penangkapan untuk dua tersangka lain, para pemimpin pemberontak Doku Umarov dan Aslan Byutukayev, kata Komite Investigasi Rabu.

Umarov mengklaim bertanggungjawab atas pemboman tersebut.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov awal bulan ini menghubungkan penembakan di Istanbul dengan pertarungan di kalangan kelompok-kelompok kriminal sendiri, dengan mengatakan itu diorganisasi oleh pemimpin pemberontak Umarov.

"Ada informasi bahwa itu merupakan konflik internal kelompok-kelompok bandit. Telah dipahami bahwa para bandit yang dipimpin Umarov berada di belakangnya," kata orang kuat itu seperti dikutip dinas persnya. (K004)

Penerjemah:
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011