Bandarlampung (ANTARA News) - PT Pertamina meminta Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana migas) Lampung untuk mendukung sosialisasi penggunaan bahan bakar jenis pertamax di tiap SPBU di daerah itu.

"Penggunaan BBM jenis pertamax di Lampung memang sudah cukup baik, namun harus terus ditingkatkan agar lebih maksimal," kata Tri Okto, Sales Area Manager Pertamina Bengkulu-Lampung, di sela-sela Musyawarah Cabang ke VII Hiswana migas Lampung, di Bandarlampung, Kamis.

Menurutnya, penghematan penggunaan sumber daya migas harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat sehingga upaya tersebut dapat terealisasi.

"Pada kenyataannya memang dalam pelaksanaannya masih banyak kendala, apalagi nilai atau harga pertamax apabila dibandingkan dengan bahan bakar jenis lainnya cukup besar," kata dia.

Kemudian, ia melanjutkan, masih adanya SPBU yang belum menyediakan bahan bakar jenis pertamax mengakibatkan sosialisasi kepada masyarakat belum maksimal.

Ia menyebutkan, seperti di Kabupaten Waykanan belum ada SPBU yang menyediakan bahan bakar jenis itu sehingga masih perlu adanya upaya lebih lanjut.

Tri Okto juga mengatakan, pihaknya akan melakukan pengaturan dalam pendistribusian BBM ke tiap SPBU di Provinsi Lampung sehingga upaya penghematan dapat tetap dilaksanakan.

"Semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan pertamax diharapkan dapat mengurangi pengeluaran negara dalam mensubsidi pengadaan bahan bakar jenis premium dan solar," ujarnya menerangkan.

Kenaikan konsumsi yang cukup besar itu, ia melanjutkan, merupakan satu masalah utama ketersediaan energi di Indonesia di tengah penurunan produksi minyak mentah secara alami.

Oleh karena itu, Pertamina mengajak seluruh komponen bangsa bersama-sama mengupayakan langkah nyata penghematan BBM demi kesinambungan energi bagi generasi masa depan.

"Upaya pemerintah dan pihak pertamina meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) sia-sia, jika tak diimbangi penghematan konsumsi BBM dalam negeri khususnya di wilayah Bengkulu-Lampung," kata dia.

Apalagi kegiatan penghematan itu, ia menambahkan, sama saja menghemat pemakaian devisa negara khususnya terkait dengan pembiayaan impor dan pengadaan BBM di tanah air.

"Penghematan BBM tidak hanya dari sisi konsumsi, tetapi juga meningkatkan kontrol ketat terhadap penyalahgunaan BBM akibat adanya disparitas harga antar produk, antar sektor, dan antara harga di dalam negeri dengan harga luar negeri.  (ANT-050/T013)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011