Jakarta (ANTARA News) - Bank BRI kembali menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan yang mengagumkan dengan mencatat laba bersih di triwulan III tahun ini senilai Rp10,43 triliun, atau meningkat 56,69 persen dari periode sama tahun lalu Rp6,66 triliun.

Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa laba yang diperoleh sebagian besar berasal dari hasil pencapaian usaha operasional Bank BRI.

Peningkatan laba tersebut didukung oleh total aset Bank BRI yang meningkat senilai 21,66 persen, yaitu dari Rp320,84 triliun pada triwulan III 2010 menjadi Rp390,34 triliun pada triwulan III 2011.

Sejalan dengan peningkatan laba tersebut, peningkatan modal juga mengalami pertumbuhan 37,30 persen dari Rp32,73 triliun pada triwulan III 2010 menjadi Rp44,93 triliun pada Triwulan III 2011.

Muhamad Ali menjelaskan, saat ini BRI berada pada posisi teratas di dalam industri perbankan nasional dalam peran sertanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit, seperti tercermin dari peningkatkan portofolio kredit senilai Rp47,63 triliun.

Jumlah itu merupakan peningkatan 20,83 persen dari Rp228,70 triliun di triwulan III 2010 menjadi Rp276,32 triliun di triwulan III 2011.

Dijelaskannya, komitmen BRI untuk fokus dan konsisten melayani UMKM dengan menyalurkan kredit kepada UMKM menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan aset kredit BRI.

Pertumbuhan kredit mikro meningkat senilai 32,65 persen dari Rp66,20 triliun pada triwulan III 2010 menjadi Rp87,81 triliun pada triwulan III 2011.

Upaya yang dilakukan BRI dalam pengembangan sektor UMKM adalah dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang sampai triwulan III 2011 menyumbang porsi terbesar dalam realisasi penyaluran KUR dibandingkan bank penyalur KUR lainnya.

Oustanding KUR Bank BRI pada triwulan III 2011 senilai Rp14,43 triliun dengan total debitur sejumlah 1,92 juta debitur.

Dalam penghimpunan dana, Bank BRI berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai 20,50 persen dari Rp257,02 triliun di triwulan III 2010 menjadi senilai Rp309,71 triliun di triwulan III 2011.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dilakukan, seperti pengembangan jaringan unit kerja maupun electronic channel, serta pengembangan fitur produk simpanan.

Komposisi DPK Bank BRI pada triwulan III 2011 masing-masing adalah giro Rp54,44 triliun atau 17,58 persen, tabungan Rp130,06 triliun atau 41,99 persen dan deposito Rp125,21 triliun atau 40,43 persen.

Dengan adanya peningkatan penyaluran kredit dan pertumbuhan DPK, maka komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BRI menjadi sebesar 89,22 persen.

Keberhasilan untuk menekan tingkat NPL Gross dari angka 4,28 persen di triwulan III 2010 menjadi 3,34 persen di triwulan III 2011 juga menjadi bukti keberhasilan Bank BRI untuk meningkatkan kualitas aset.

Nilai ROA (Return on Asset) meningkat dari 3,65 persen di triwulan III 2010 menjadi sebesar 4,67 persen pada triwulan III 2011. Nilai ROE (Return on Equity) juga meningkat dari 34,28 persen pada triwulan III 2010 menjadi sebesar 39,86 persen pada triwulan III 2011.

Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BRI meningkat dari 13,36 persen di triwulan III 2010 menjadi 14,84 persen pada triwulan III 2011.
(T.D012/A026)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011