Jakarta (ANTARA) - Dai Ji (35) suka mengadakan pesta makan malam, tetapi dia tidak suka memasak. Untungnya, Dai bisa menjadi tuan rumah tanpa perlu repot berkat tren yang berkembang dan ketersediaan makanan siap saji.

"Semakin banyak orang di sekitar saya, termasuk orang tua saya, yang semakin meminati makanan siap saji. Hidangan seperti itu membuat saya tidak perlu repot memasak," ujar Dai, seorang penduduk di Jinan, ibu kota Provinsi Shandong di China timur.

Meningkatnya popularitas industri "makanan prefabrikasi" telah mendorong para investor terjun ke sektor ini dalam beberapa tahun terakhir.

"Pada 2017 lalu, kami mengubah beberapa menu terlaris restoran kami menjadi makanan siap saji, dan ternyata sukses besar," ujar Hou Mingjing, Direktur Pemasaran Shandong Camry Commercial Group, sebuah perusahaan katering.

Pada liburan Festival Musim Semi yang berlangsung selama sepekan tahun ini, perusahaan itu menjual hampir 200.000 set menu unggulan mereka, Fotiaoqiang, sup kental tradisional yang terbuat dari berbagai jenis makanan laut dan daging.

Meituan Maicai, platform grosir onlinedi China, melaporkan bahwa penjualan makanan prefabrikasi pada 2021 meningkat empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Tren yang berkembang tersebut telah mendongkrak bisnis produsen makanan siap saji serta menjadi pertanda baik untuk pasar jangka panjangnya.

Pasar makanan prefabrikasi China saat ini tercatat senilai sekitar 300 miliar yuan (1 yuan = Rp2.255), dan berpotensi berkembang menjadi 1 triliun yuan dalam enam hingga tujuh tahun ke depan, dan lebih dari 3 triliun yuan dalam jangka panjang, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan riset AskCI Consulting yang berbasis di Shenzhen.

Zheng Simin, pimpinan Shandong Delisi Food Co., Ltd., yakin bahwa merek, kualitas, dan inovasi merupakan kunci kemenangan di pasar hidangan prefabrikasi. Delisi telah mendirikan sebuah pusat penelitian, dengan lebih dari 30 tenaga profesional yang memiliki spesialisasi dalam hidangan siap saji.

"Konsumen peduli dengan rasa, penampilan, dan nutrisi produk-produk seperti itu. Semua itu memerlukan dukungan inovasi dan penelitian," ujar Zheng.

Banyak pemerintah daerah China memanfaatkan pasar makanan siap saji yang begitu besar ini. Pada November 2021, departemen pertanian dan urusan pedesaan di Provinsi Guangdong, China selatan, meluncurkan serangkaian langkah untuk menggenjot industri makanan prefabrikasi. Pada Februari, asosiasi industri makanan siap saji didirikan di Provinsi Shandong.

Makanan siap saji berkaitan dengan revitalisasi pedesaan dan reformasi konsumsi. Produk-produk semacam itu akan mendorong transformasi serta peningkatan pertanian setempat dan industri makanan, ujar Ding Ruiying, wakil direktur biro pembangunan dan reformasi Kota Zhucheng, Provinsi Shandong. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022