Hal ini dinyatakan humas ICC Lucy Benjamin, sebagai bantahan terhadap penyataan General Manajer Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) Albert Tangkudung di Jakarta, baru-baru ini.
Bantahan yang disampaikan melalui Kantor Berita ANTARA di Jakarta menyebutkan bahwa, "Melalui perwakilan ICC Asia Timur-Regional Pasifik dan Dewan Cricket Asia (ACC) selama beberapa tahun terakhir selalu memberikan bantuan dana dan non-dana sebagaimana kepada anggota ICC lainnya," demikian Lucy Benjamin menjelaskan.
Dijelaskan pula bahwa PP PCI telah menginformasikan kepasa ICC bahwa pertandingan eksibisi cricket di arena SEA Games XXVI kemungkinan tidak dapat dilakukan karena soal pendanaan.
"Saat itu pula ICC berkoordinasi dengan ACC dan tiga peserta eksibisi itu. Sebagai jalan keluar ketiga peserta, yakni Malaysia, Thailand, dan Singapura setuju untuk membayar sendiri segala kebutuhan mereka untuk eksibisi tersebut. Hal ini sangat berarti untuk mengurangi dana yang harus dikeluarkan tuan rumah Indonesia," kata Lucy Benjamin.
ICC menyayangkan jalan keluar itu tidak diambil dan pertandingan eksibisi cricket di arena SEA Games kemudian dibatalkan oleh penyelenggara SEA Games (Inasoc).
ICC juga menyayangkan informasi ini tidak disampaikan secara tepat sehingga muncul berita seolah-olah ICC tidak mendukung eksibisi cricket di arena SEA Games.
Indonesia telah menyiapkan tim cricket untuk menghadapi pertandingan eksibisi tersebut. Tim ini dibentuk Lucy Benjamin berdasarkan hasil Kejuaraan Nasional. Para pemain menyayangkan batalnya pertandingan cricket untuk pertama kalinya di arena SEA Games, meskipun hanya berupa eksibisi.
Olahraga cricket mulai dikembangkan lagi di Indonesia dengan dibentuknya Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) di Jakarta, baru-baru ini. PP PCI diketuai oleh Prof. DR. James Tangkudung. Daerah yang telah aktif mengembangkan olahraga mirip kasti ini di antaranya Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Bali. (ANT-133/A020)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011
