Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono akan melakukan kunjungan kerja ke Paris dan Cannes, Prancis, selama lima hari terhitung pada 31 Oktober hingga 4 November 2011.

Menurut keterangan resmi Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, di Jakarta, Sabtu, Presiden selama di Paris akan memenuhi undangan Direktur Jenderal Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) guna menyampaikan pidato utama pada Sesi Khusus perayaan Ulang Tahun ke-10 Deklarasi Universal Keragaman Budaya.

Undangan kepada Presiden RI tersebut merupakan wujud apresiasi UNESCO terhadap komitmen Pemerintah Indonesia dalam upaya melindungi dan mempromosikan keanekaragaman budaya sebagai "aset yang terus hidup" (living assets).

Kunjungan itu, kata Faiza, juga akan dijadikan momen untuk menekankan kembali arti penting pelestarian warisan budaya, sepertidua candi yang Indonesia miliki Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Selain kedua Candi tersebut, beberapa situs budaya dan alam lainnya di Indonesia juga telah mendapat bantuan UNESCO, yaitu situs Manusia Purba Sangiran, Taman Hutan Tropis Sumatra, Taman Nasional Ujungkulon, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Lorentz.

Selain itu, berbagai kebudayaan Indonesia seperti wayang, keris, batik, dan angklung telah dimasukkan dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage.

Faiza menilai hal itu merupakan pengakuan dunia terhadap mata budaya yang dimiliki dan dilindungi oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.

"Partisipasi Presiden RI dalam acara UNESCO ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan peran aktif Indonesia, sebagai bridge-builder dan solution maker dalam upaya mengatasi konflik melalui kerja sama antar-budaya," katanya.

KTT G20

Seusai menyelesaikan kunjungan kerjanya di Paris, Presiden RI dan delegasi juga akan melakukan kunjungan ke Cannes, Perancis dalam rangka menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Negara (KTT G20) pada 3-4 November 2011.

Menurut Faiza, pertemuan kali ini semakin mendesak dan penting karena keberlanjutan krisis keuangan di kawasan Uni Eropa menjadi ancaman nyata bagi pemulihan ekonomi global.

KTT G20 Cannes, kata dia, juga diharapkan dapat menjaga komitmen implementasi kesepakatan sebelumnya.

Dalam KTT Cannes ini, kata Faiza, Indonesia mengharapkan agar para anggota G20 melakukan langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas global, meningkatkan pertumbuhan global, meningkatkan perdagangan dan investasi, serta mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan.

"Indonesia akan mendorong agar G20 dapat meningkatkan pertumbuhan global antara lain dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dan memajukan pembangunan infrastruktur."

Selain mentargetkan pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan dan seimbang G20, menurut Faiza, juga diharapkan memperhatikan aspek perlindungan sosial yang adil.

Indonesia dan Perancis sebagai ketua bersama Kelompok Kerja AntiKorupsi G20 telah mencapai berbagai kemajuan penting dalam memajukan rencana aksi anti-korupsi termasuk dalam hal membersihkan lingkungan usaha dan bisnis, memberantas para pengemplang pajak, dan memperkuat penegakkan hukum.

Selain menghadiri pertemuan UNESCO dan G20, Presiden juga akan melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan berbagai pemimpin negara sahabat selama berada di Paris dan Cannes, Perancis.
(Tz.G003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011