Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berbagi pengalaman Indonesia dalam menjaga keberagaman budaya demi kesatuan dan persatuan dalam sidang umum UNESCO di Paris pekan ini.

"Indonesia dipilih untuk menyampaikan pidato utama karena mereka menilai Indonesia memiliki contoh budaya yang amat beragam yang pada akhirnya menjadi kekuatan," kata Presiden.

"Mereka tahu managing diversity bukan sesuatu yang mudah dan apa saja yang dilakukan dalam kaitan itu," ujarnya.

Selain berbagi pengalaman di sidang UNESCO, Indonesia, kata Presiden juga akan menyampaikan imbauan agar dunia lebih bersatu, menghormati perbedaan budaya dan peradaban sehingga dapat mengatasi persoalan global dengan baik.

Sementara itu Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan bahwa dijadwalkan menyampaikan pidato utama pada sesi khusus perayaan Ulang Tahun ke-10 Deklarasi Universal Keragaman Budaya di UNESCO pada 2 November 2011.

Ia menilai undangan kepada Presiden RI tersebut merupakan wujud apresiasi UNESCO terhadap komitmen Pemerintah Indonesia dalam upaya melindungi dan mempromosikan keanekaragaman budaya sebagai "aset yang terus hidup" (living assets).

Kunjungan itu, kata Faiza, juga akan dijadikan momen untuk menekankan kembali arti penting pelestarian warisan budaya, seperti dua candi yang Indonesia miliki Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Selain kedua candi tersebut, beberapa situs budaya dan alam lainnya di Indonesia juga telah mendapat bantuan UNESCO, yaitu situs Manusia Purba Sangiran, Taman Hutan Tropis Sumatra, Taman Nasional Ujungkulon, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Lorentz.

Selain itu, berbagai kebudayaan Indonesia seperti wayang, keris, batik, dan angklung telah dimasukkan dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011