Jakarta (ANTARA) - Platform agricommerce Gokomodo telah meresmikan hub pertamanya belum lama ini dengan menggandeng Koperasi Unit Desa (KUD) Mesuji di Sumatera Selatan sebagai mitranya.

Hub ini berfungsi sebagai perpanjangan bisnis Gokomodo yang memungkinkan KUD dan toko tani memesan produk pertanian secara online di gokomodo.com. Produk tersebut kemudian dikirim dari gudang dan bisa diambil pembeli di hub Gokomodo di seluruh Indonesia.

"Untuk hub perdana, kami sengaja memilih wilayah Sumatera Selatan karena kerja sama strategis yang telah terjalin dengan pelaku industri setempat, luasan perkebunan, hingga besarnya peluang penetrasi pasar di wilayah ini," CEO dan Co-founder Gokomodo Samuel Tirtasaputra dalam siaran pers, dikutip Jumat.

Baca juga: Borong Indonesia tawarkan "home commerce" bagi UMKM

Ke depan, Gokomodo berencana membuka hub-hub lain di wilayah lain untuk memperluas akses industri akan produk agrikultur berkualitas tinggi.

Gokomodo saat ini juga menyediakan layanan logistik, agar proses pengiriman produk dapat dilakukan dengan aman dan terpercaya dengan adanya sistem lacak status pengiriman serta laporan digital secara langsung.

Agricommerce Gokomodo hadir sebagai B2B platform rantai pasok, e-commerce, dan jaringan distribusi untuk agribisnis dan jual-beli komoditas. Berdiri sejak tahun 2019, Gokomodo bertujuan untuk membuka akses seluas-luasnya kepada para pemangku kepentingan, agar bisa mendapatkan produk agrikultur berkualitas, dengan kemudahan akses dan harga kompetitif.

Gokomodo memiliki tiga unit bisnis utama, yakni platform pengadaan digital (e-procurement), agricommerce (e-commerce khusus untuk produk pertanian/agrikultur), dan hub sebagai jaringan distribusi.

Saat ini, sistem platform eProcurement Gokomodo terus berkembang pesat dan memiliki lebih dari 2.000 penjual dan puluhan pembeli, terutama untuk produk kelapa sawit. Ekosistemnya telah dipercaya oleh para pemain besar di sektor tersebut, seperti Sampoerna Agro, First Resources, Bumitama Gunajaya Agro, dan Global Palm Resources.

"Kami di Gokomodo berkomitmen untuk memodernisasi sektor pertanian dengan menyediakan solusi digital hulu ke hilir dan merangkul seluruh stakeholders, baik dari perusahaan perkebunan, KUD, dan toko tani, untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat dan dapat mendukung efisiensi serta transparansi rantai pasok," jelas Samuel.

Gokomodo berharap modernisasi sistem pertanian konvensional akan membawa dampak positif yang bisa meningkatkan kesejahteraan para petani, karena sampai saat ini pendapatan di sektor agraris masih berada di peringkat terbawah (rata-rata kurang dari Rp2 juta/bulan), padahal perannya sangat vital menunjang perekonomian negara, katanya.

Baca juga: BANANAS hadirkan layanan 24 jam saat Ramadhan

Baca juga: Akulaku Paylater gandeng Bhinneka perluas jangkauan

Baca juga: Blibli kumpulkan 17.000 sampah kemasan kosmetik untuk didaur ulang

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022