Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan, proses perubahan empat BUMN menjadi badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) masih menunggu waktu.

Untuk itu, Kementerian BUMN justru mendorong BUMN asuransi agar lebih giat dalam melakukan aksi korporasi, kata Menteri BUMN Dahlan Iskan saat ditemui di Jakarta, Selasa.

"Itu (BPJS) masih punya waktu, tidak terlalu berat. Itu kan akhir 2014, jadi masih ada waktu. Jadi jangan ditanyakan sekarang, kita mikir yang lain dulu, yang lebih mendasar," kata Dahlan.

Dahlan menjelaskan bahwa pemikiran yang lain yang perlu segera dilaksanakan di antaranya adalah terkait peningkatan aksi korporasi perusahaan pelat merah.

Oleh karena itu, Dahlan secara khusus mendorong agar aksi-aksi korporasi perusahaan BUMN bisa ditingkatkan agar kesempatan yang sudah ada tidak hilang begitu saja.

Dahlan mencontohkan aksi korporasi tersebut misalnya dengan melakukan penawaran saham perdana (IPO) di lantai bursa atau merger antarperusahaan BUMN.

"BPJS soal yang mudah. Tapi justru saya pengen memberikan kelonggaran dan kemudahan lebih besar kepada manajemen BUMN itu untuk melakukan aksi-aksi korporasi yang cepat dengan `speed` tinggi dan memperhitungkan `opportunity lost`. Sehingga diharapkan kesempatan yang datang tidak lewat begitu saja karena kelambatan itu," katanya.

Adapun keempat BUMN yang akan ditransformasi menjadi BPJS adalah Asabri, Askes, Taspen dan Jamsostek.
(KR-TRT)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011