Jakarta (ANTARA News) - Komite Etika PSSI yang diketuai Todung Mulya Lubis, SH menggelar rapat untuk membahas wewenang pekerjaan mereka dalam kepengurusan PSSI periode 2011-2015.

"Mereka membahas apa saja yang menjadi kewenangannya," ujar Sekjen PSSI Tri Goestoro di Jakarta, Selasa.

Pertemuan tersebut merupakan rapat pertama Komite Etika yang memiliki keanggotaan 17 orang dan menjadi komite tergemuk dalam kepengurusan PSSI saat ini.

Secara terpisah, Todung Mulya mengatakan bahwa rapat tersebut merupakan hal yang bersejarah karena pada kepengurusan sebelumnya badan ini belum pernah ada.

Sesuai SK PSSI bernomor SKEP/26/JAH/IX/2011 tertanggal 21 September 2011 tercantum 17 nama yang menjadi pengurus Komite Etika yang dibentuk PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin.

"Ini adalah rapat pertama Komisi Etika PSSI, dan rapat ini bersejarah karena belum pernah ada Komisi Etik sebelumnya," kata Todung usai rapat.

Todung mengatakan, Komisi Etika PSSI saat ini sedang dihadapkan pada tantangan berat mengingat banyak hal penting dan mendasar yakni membangun etika di tubuh PSSI dan persepakbolaan nasional.

Ke depannya, kata Todung, Komite Etika PSSI akan mencoba secara bersama-sama menegakkan etika dalam persepakbolaan nasional dan berupaya meminimalisir berbagai kasus yang terjadi.

Untuk mewujudkan hal itu, Todung berjanji segera membenahi perangkat-perangkat yang dibutuhkan, mulai dari aturan main hingga mekanisme protes yang dijadikan dasar untuk memeriksa, mengadili, dan menjatuhkan sanksi.

"Kami memang berpacu dengan waktu, tapi semuanya harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak sembrono. Kami harus bertindak "fair" atas semua pengaduan dengan mempelajari bukti-bukti. Tapi masih terlalu dini untuk membicarakan hal itu saat ini," ujar Todung Mulya Lubis. (ANT-132/A016)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011