Nicosia (ANTARA News) - Kelompok oposisi terbesar Suriah Rabu mendesak Liga Arab untuk membekukan keanggotaan negara itu di Liga Arab dan mengakuinya sebagai perwakilan dari "revolusi".

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Nasional Suriah (SNC) mendesak "Liga Arab supaya membekukan keanggotaan Suriah, memastikan perlindungan sipil dan mengakui SNC sebagai perwakilan dari revolusi Suriah."

Seruan tersebut muncul ketika para menteri luar negeri organisasi yang beranggotakan 22 negara itu dipastikan akan bertemu Rabu siang di markas besarnya di Kairo untuk menekan Suriah agar menerima rencana Arab guna mengakhiri hampir delapan bulan penindasan mematikan terhadap pembangkangan, lapor AFP.

Usulan Liga Arab tersebut meminta rezim Presiden Bashar al-Assad agar dengan segera menghentikan kekerasan, memindahkan tank-tank dari jalanan dan melakukan dialog dengan lawan-lawannya.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok oposisi menuduh rezim meningkatkan penindasannya terhadap para pengunjuk rasa prodemokrasi dalam beberapa hari belakangan, menyebabkan tewasnya lusinan penduduk sipil.

Tindakan seperti itu, dikatakan, "merupakan tanggapan Suriah terhadap rencana Liga Arab."

Para aktivis Suriah Minggu juga mendesak Liga Arab agar membekukan keanggotaan negara itu, setelah hampir 100 orang meninggal Jumat dan Sabtu dalam dua hari pemberontakan paling berdarah melawan rezim Assad.

"Liga Arab harus memikul tanggungjawab historisnya dengan menghentikan pertumpahan darah dan pembantaian yang dilakukan oleh rezim terhadap rakyat Suriah," kata oposisi Rabu.

Oposisi mendesak organisasi pan-Arab agar  menerapkan sanksi terhadap Suriah dan "semua langkah politis, diplomatis, legal dan ekonomis yang perlu untuk menyelamatkan rakyat dari pembunuhan dan kehancuran."

"Kami juga mendesak rakyat supaya merapatkan barisan dan meningkatkan revolusi damai untuk mencapai semua aspirasinya," pernyataan SNC tersebut menambahkan.

SNC, kelompok oposisi Suriah yang terbesar dan paling representatif, didirikan di Istanbul pada akhir Agustus dan beranggota 140 orang, separuhnya tinggal di Suriah. (K004)

Penerjemah:
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011