Beijing (ANTARA) - Stasiun luar angkasa China akan memasuki fase penerapan dan pengembangan baru yang akan berlangsung selama lebih dari 10 tahun setelah penyelesaian pembangunannya tahun ini, demikian menurut sebuah konferensi pers pada Minggu (17/4).

Rencana awalnya adalah meluncurkan dua pesawat luar angkasa berawak dan dua wahana kargo setiap tahun selama fase baru tersebut, tutur Hao Chun, Direktur Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA).

Para astronaut akan tinggal di orbit dalam jangka yang panjang, melaksanakan eksperimen ilmiah dan teknologi di luar angkasa, serta melakukan pemeliharaan stasiun luar angkasa, urai Hao.

Untuk semakin meningkatkan kapabilitas komprehensif dan level teknologi dari program luar angkasa berawak China, pesawat luar angkasa berawak dan roket pengangkut generasi baru akan dikembangkan, lanjut Hao. Roket pengangkut generasi baru dan kapsul pembawa pulang (return capsule) dari pesawat luar angkasa berawak yang baru ini akan dapat digunakan kembali (reusable).

Pesawat luar angkasa berawak generasi baru ini akan mampu membawa tujuh astronaut, dan kapasitas muatannya juga akan bertambah banyak.

Di dalam fase penerapan dan pengembangan ini, eksperimen riset luar angkasa dengan skala yang lebih besar dan pengujian teknologi baru akan dilaksanakan dalam berbagai bidang seperti ilmu kehidupan luar angkasa dan studi tubuh manusia, ilmu fisika mikrogravitasi, astronomi luar angkasa, serta ilmu Bumi.

Pada 2023, China berencana akan meluncurkan teleskop survei luar angkasa besar pertamanya guna melaksanakan survei luar angkasa dengan area yang luas. "Kami akan melakukan riset ilmiah canggih tentang formasi dan evolusi struktur kosmis, materi gelap (dark matter) dan energi gelap (dark energy), eksoplanet dan benda-benda tata surya, serta berharap akan mencapai sejumlah inovasi besar," ujar Hao.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022