Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menekankan pentingnya kesiapan warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, terkait adanya wacana transisi dari pandemi COVID-19 menuju endemi.

"Kalau dilihat sekarang ini aktivitas warga khususnya di Surabaya sudah berangsur-angsur normal, ekonomi kembali menggeliat, pusat-pusat keramaian mulai didatangi dan infeksi COVID-19 bisa terkendali," kata Wawali Armuji di Surabaya, Senin.

Terkait dengan ramainya wacana transisi dari pandemi menuju endemi, Armuji mengatakan, hal itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Tentunya, lanjut dia, jika itu diputuskan sudah pasti dengan pertimbangan matang, kehati-hatian dan belajar dari berbagai pengalaman.

Menurut Armuji, sebelumnya Inggris juga telah mengumumkan pandemi menjadi endemi, sedangkan Negara tetangga seperti Malaysia juga telah memulai fase transisi menuju endemi sejak 1 April 2022.

Dikatakan, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan saat memasuki fase transisi ke endemi di antaranya tingkat kekebalan masyarakat tinggi, tingkat kasus rendah, dan kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai maupun menggunakan surveilans aktif.

Selain itu, Armuji mengatakan dalam satu pekan terakhir angka konfirmasi harian COVID-19 di Kota Surabaya tidak melebihi angka 50 kasus dengan kumulatif kesembuhan mencapai 112.929 jiwa atau 97,4 persen.

"Berkat kerja keras semua akhirnya berbagai relaksasi dan pelonggaran aktivitas masyarakat di Surabaya dapat berjalan dengan baik," kata Armuji.

Diketahui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel untuk penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Jawa-Bali berakhir pada Senin ini. PPKM Jawa-Bali sebelumnya berlaku dua pekan atau dimulai sejak 5 April hingga 18 April 2022, sementara PPKM di wilayah luar Jawa-Bali dimulai pada 12 April hingga 25 April 2022.

Pada PPKM Jawa-Bali dua pekan lalu, jumlah daerah pada Level 1 mengalami kenaikan dari yang sebelumnya 6 daerah menjadi 20 daerah termasuk di antaranya adalah Kota Surabaya. Begitu juga dengan jumlah daerah pada Level 2 dari yang sebelumnya 83 daerah naik menjadi 99 daerah. 
Baca juga: Reni Astuti: Pers berperan penting tangani pandemi di "Kota Pahlawan"
Baca juga: Antisipasi lonjakan COVID-19, aktifkan "hotline" puskesmas se-Surabaya
Baca juga: Menengok kinerja Eri-Armuji atasi pandemi hingga pulihkan ekonomi(III)

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2022