Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Pondok Indah Group bertransformasi secara digital untuk menghadirkan layanan kesehatan yang mengutamakan mutu, keselamatan, dan kenyamanan pasien, dan berhasil meraih validasi Healthcare Information and Management Systems Society (HIMSS) Electronic Medical Record Adoption Model (EMRAM) Tingkat 6.

EMRAM merupakan sistem yang mengukur kematangan digital rumah sakit di seluruh dunia dengan Tingkat 7 sebagai tingkatan tertinggi. Pencapaian EMRAM Tingkat 6 menunjukkan RS Pondok Indah Group telah menerapkan pencatatan data pasien yang paperless dan memanfaatkan sistem informasi teknologi pintar untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan efisiensi perawatan pasien.

Chief Executive Officer (CEO) RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, melalui siaran pers pada Selasa mengatakan, validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 merupakan bentuk pencapaian akan komitmen rumah sakit dalam meningkatkan kepuasan pasien melalui penyempurnaan kualitas layanan secara berkesinambungan.

"Dalam proses transformasi digital, RS Pondok Indah Group telah mengintegrasikan layanan penunjang seperti laboratorium, farmasi, dan radiologi dengan rekam medis pasien, mengintegrasikan berbagai macam software dan ratusan alat medis, dan mengimplementasikan IT security untuk memastikan 95-100 persen dokumentasi medis dilakukan secara digital dan terstruktur, serta didukung oleh clinical decision support yang telah tersistemasi," ujarnya.

Nina Windu Kirana selaku Chief of Financial and Technology Officer RS Pondok Indah Group menambahkan, adopsi dan inovasi teknologi juga diterapkan dalam penggunaan rekam medis elektronik yang bertujuan meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan.

"Ini memberi kemudahan bagi dokter serta tenaga medis dalam upaya mengurangi kesalahan perawatan, input berganda (multiple entry), menyederhanakan alur pemeriksaan, serta memanfaatkan penggunaan data agar perawatan pasien lebih optimal," katanya.

Salah satu penerapan digitalisasi yang telah dilakukan oleh RS Pondok Indah Group yang juga berperan penting dalam pencapaian EMRAM Tingkat 6 adalah penerapan closed loop administration, yaitu validasi secara digital dalam proses pemberian obat, darah, dan ASI perah (ASIP) bagi pasien rawat inap dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan pindai kode QR.

Dengan teknologi tersebut, aspek 6 Tepat Pemberian Obat yang meliputi Tepat Pasien, Tepat Obat, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Cara, dan Tepat Dokumentasi dapat dilakukan dengan lebih akurat.

Selain itu, dengan clinical decision support, sistem akan memberikan notifikasi bagi pasien dengan kondisi tertentu, misalnya pasien dengan alergi obat, risiko kontraindikasi antarobat, atau kondisi kehamilan saat dokter meresepkan obat-obatan tertentu.

Notifikasi tersebut akan bermanfaat bagi tenaga medis dalam mengambil keputusan medis lanjutan. Teknologi ini telah diterapkan di klinik rawat jalan, rawat inap, Emergency, serta ICU.

Tak hanya itu, upaya optimalisasi juga dilakukan di area IT Security untuk mencegah penyalahgunaan data dan IT Infrastructure yang telah dilengkapi sistem khusus yang tidak bergantung pada jaringan dan listrik sehingga perawatan dan pelayanan dapat tetap berjalan meski terjadi gangguan pada listrik atau jaringan.

Hingga saat ini, hanya tiga rumah sakit di bawah naungan RS Pondok Indah Group yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, yang berhasil meraih validasi HIMSS EMRAM di Indonesia. Sedangkan di Asia Tenggara, ada tujuh rumah sakit yang aktif tervalidasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 dan 7.

Baca juga: Teknologi digital bantu rumah sakit hadirkan layanan berkualitas

Baca juga: Fakta pasien Omicron: Gejala ringan dan masa rawat singkat

Baca juga: Sertifikat vaksinasi yang semakin penting

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022