Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Sepinggan, Balikpapan, mengatakan pesawat Boeing 737-200 Batavia Air dengan nomor penerbangan 262 tergelincir mencapai tiga meter di ujung landasan bandara. "Pesawat itu mendarat sekitar pukul 13.10 WITA dan tergelincir tiga meter dari ujung landasan. Menurut laporan, hal itu terjadi setelah pesawat akan berbelok untuk menuju apron," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sepinggan, I. B. G. Winaya, saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Minggu. Winaya saat dihubungi tengah berada di Jakarta untuk mengikuti acara HUT ke-42 PT Angkasa Pura I pada 20 Februari 2006 dan rapat kerja untuk Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2006 dan evaluasi realisasi RKAP 2005 pada Senin (20/2). Dia mengatakan, bandara itu terpaksa ditutup sampai pukul 15.00 WITA, tetapi prosedur pelayanan pendaratan pesawat masih tetap dilakukan meski dengan panjang landasan yang efektif hanya 2.000 meter dari 2.500 meter yang tersedia. "Ya, terpaksa kita kirim notem. Landasan efektif hanya 2.000 meter saja," katanya. Notem adalah Notice to airman atau catatan untuk penerbang. Dia menolak spekulasi yang beredar bahwa kejadian tersebut antara lain diakibatkan landasan yang licin, sehingga menyebabkan pesawat itu tergelincir. "Tidak benar itu. Landasan pacu Sepinggan baru saja selesai dilapis kembali, sehingga kondisinya sangat baru," katanya. Namun, ia mengakui, cuaca buruk dan hujan deras disertai angin bertiup kencang tatkala pesawat Batavia itu mendarat di Bandara Sepinggan. Pesawat Batavia Air itu, tambah Winaya, beroperasi dengan rute Banjarmasin-Balikpapan. "Yang terpenting, semuanya selamat," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006