Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim Indonesia kembali gagal meraih medali pada hari terakhir pertandingan setelah tiga peanggar andalan Verdiana Rihandini, Dwi Kesnawati dan Yetroe Hehanussa kalah pada kejuaraan terbuka bertajuk "Malaysia Open" yang digelar di Stadion Putra, kawasan Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu. Wartawan ANTARA News dari Kuala Lumpur, Minggu melaporkan bahwa tiga atlet anggar tersebut menggunakan jenis senjata floret putri atas nama Verdiana asal Kalimantan Barat, untuk sabel putri Dwi Kesnawati asal Banten dan degen putra Yetro Hehanussa asal DKI Jakarta, mereka harus menelan pil pahit setelah dalam babak 16 besar gugur dikalahkan lawan. Walau upaya yang dilakukan untuk memperbaiki peringkat telah dilakukan dengan berjuang keras di arena pertandingan dengan sekuat tenaga, namun tim lawan yang terdiri dari tuan rumah Malaysia, Thailand dan Singapura lebih tangguh ketimbang tim merah putih. "Saya sudah berupaya maksimal, tapi hasilnya belum memadai sehingga peluang meraih medali hilang," kata Verdiana Rihandini usai pertandingan. Menurut dia, bahwa dirinya lolos dalam babak delapan besar, tapi ketika masuk ke peringkat perolehan medali perunggu melawan timnas Malaysia Maisaroh Saedon mengalami kekalahan dengan skor 15-14. Verdiana mengaku kehabisan tenaga ketika dalam babak penentuan tersebut, sebab pemain lawan lebih tangguh. "Ketika kedudukan sama imbang 14-14, saya hilang konsentrasi sehingga lawan dengan mudah menyerang," kata mantan atlet nasional yang pernah berlatih di China itu. Pendapat senada juga diutarakan Dwi Kesnawati, ketika itu dirinya mengalami kesalahan saat skor genting 14-14, meskinya harus menyerang tapi malah bertahan sehingga lawan memiliki poin. Bahkan peanggar yang diunggulkan pada jenis senjata sabel putri itu diharapkan meraih medali minimal perunggu, karena harus berjuang satu langkah lagi, tapi takdir berkata lain. Namun peanggar menggunakan senjata degen putra Yetro Hahanussa telah gugur dalam babak kedelapan, dia terjungkal oleh atlet asal Singapura Nicolas Fang dengan skor 15-8. Hingga hari terakhir pertandingan, tim merah putih yang terdiri dari peanggar "gado-gado" yang berasal dari berbagai daerah hanya mendulang satu perunggu atas nama Ricky Hafidz (Kaltim).(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006