Sulaimaniya, Irak (ANTARA News) - Enam jenazah ditemukan dalam reruntuhan sebuah pesawat kecil yang jatuh di pegunungan yang diliputi-salju di Irak utara tiga hari lalu, kata pejabat setempat, Minggu (19/2) Pesawat itu membawa sedikit-dikitnya tiga warga Jerman dari Azerbaijan ke Bandara Sulaimaniya, di Irak utara yang dikuasai kelompok Kurdi, ketika pejabat penerbangan kehilangan kontak dengan pesawat itu Kamis (16/2). "Saya sedang berdiri di dekat puing itu sekarang. Ada enam jenazah dan kami telah minta sebuah helikopter untuk datang dari pangkalan Amerika dan mengambil mereka. Pesawat itu jatuh dan sejumlah pakar ada di sini untuk menyelidiki apa yang terjadi," kata Kameran Ahmad, Direktur Bandara Sulaimaniya. Ahmad mengatakan, telah menerima sebuah surat elektronik (e-mail) pada hari sebelum pesawat itu akan tiba, mendaftarkan penumpangnya sebagai empat warga Jerman dan satu orang Irak. Namun, seorang juru bicara polisi Jerman mengatakan, pesawat Cessna itu membawa tiga pegawai Jerman di sebuah perusahaan dari sebuah kota di bagian utara Munich (Jerman), bersama dengan seorang mitra bisnis Irak dan dua pilot yang kewarganegaraan tidak diketahui. Pesawat itu milik perusahaan tersebut, dan para penumpangnya dalam perjalanan bisnis, kata juru bicara polisi tersebut. Ia menolak menyebut nama perusahaan itu. Pesawat tersebut telah terbang dari Munich ke Azerbaijan dalam perjalanan ke Irak utara. Warga desa menemukan reruntuhan di daerah pegunungan di wilayah Arbad di perbatasan timur laut Irak dengan Iran, kata Saho Mohammad Saeed, Wakil Pemerintah Regional Kurdi di dekat kota Halabja. Sekira 1.000 warga Irak, termasuk sejumlah anggota milisi Peshmerga yang mengenal baik wilayah itu, tim pertolongan Sulaimaniya, tim pemerintah dan penjaga perbatasan menyusuri daerah tersebut didukung oleh tim militer Amerika Serikat (AS) dengan lima anggotanya, serta sebuah pesawat terbang AS. Ahmad mengatakan, para pejabat penerbangan kehilangan kontak dengan pesawat itu pada siang hari ketika pesawat itu terbang pada ketinggian 8.000 kaki (2.400 meter) di Irak utara. "Ada badai salju pada waktu itu," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006