Kairo (ANTARA News) - Satu kelompok dari 25 bintang pop Arab Minggu ada dalam rekaman untuk sebuah lagu untuk memrotes penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh sebuah surat kabar Denmark. Pengarang lagu itu, Mohammad Atef, mengatakan pada saat rekaman di Kairo, akhir pekan lalu, The Last Prophet (Nabi Terakhir) terdiri atas sejumlah bagian lagu yang dinyanyikan oleh para artis secara perorangan. Umat Islam menghormati para Nabi agama monotheis, termasuk Nabi Isa AS atau Jesus Kristus, meskipun mereka tidak menganggapnya sebagai Tuhan. Mohammad, menurut Islam, adalah yang terakhir dari para nabi itu. Di antara para penyanyi yang setuju untuk berpartisipasi adalah warga Mesir, Mohammad Mounir, Ihab Tawfiq ,dan Medhat Saleh. Atef tidak mengatakan, apakah sejumlah nama top telah merekam bagian mereka. Mounir juga terkenal di luar dunia Arab, karena keikutsertaannya dalam proyek fusi musik dunia yang membawanya berkumpul dengan para artis Barat untuk memadukan gaya. Bagaimanapun, ia menemukan dirinya bertahan ketika tiba untuk memadukan agama dan seni setelah merekam lagu-lagu berdasarkan pada ajaran Sufi, satu arahan Islam yang dikritik oleh para pengikut garis keras sebagai penyimpangan dari praktek orthodox. Gugatan telah diancamkan dan rekaman itu akhirnya dapat di Mesir. Produser "Nabi Terakhir" ingin merekam videoklip, yang telah menjadi cara penting untuk mendorong musik Arab dalam lima tahun terakhir untuk pengembangan saluran videoklip regional melalui satelit. Berita tentang pengerjaan lagu itu tiba sekitar satu pekan setelah penyanyi pop Mesir Shaaban Abdel Rehim mengeluarkan sebuah video lagu yang berjudul "Kesabaran kami telah habis" yang mana ia mengatakan bahwa orang yang menghina nabi akan dibakar di neraka. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006