Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik penyelenggaraan BloombergNEF (BNEF) Net Zero Summit di Bali, pada November 2022 mendatang, lantaran sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai netral karbon.

Hal itu disampaikan Menko Luhut dalam acara pengumuman BloombergNEF Summit Bali di New York, Amerika Serikat, Senin 18 April 2022.

Melalui BNEF Summit, Menko Luhut berharap akan ada masukan dari para pemimpin bisnis global dan investor untuk mencapai netral karbon sebagai upaya memajukan pemulihan global pasca-pandemi.

"Sebagai Ketua Panitia Penyelenggara G20 Indonesia di tahun 2022, saya menyambut baik BNEF Net Zero Summit pertama di Bali pada 12 November 2022," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Indonesia memiliki target untuk mencapai netral karbon dunia pada 2050 dan menjaga peningkatan suhu pada 1,5 derajat Celcius. Hal itu pun diwujudkan ke dalam tiga prioritas utama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022, khususnya dalam poin transisi energi nol bersih.

Menko Luhut pun berharap BNEF Summit jadi momentum perancangan strategi yang memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan yang lebih kompetitif.

Baca juga: KTT G20 akan digelar secara virtual pada 21-22 November

"Momentum tersebut akan mampu memperluas koneksi dan kolaborasi dari yang semula hanya antara sektor swasta dan publik yang ada di Indonesia," katanya.

Pertemuan tingkat tinggi bertema netral karbon itu akan mempertemukan 300 pemimpin bisnis, serta investor global dan lokal untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan dalam transisi energi ke masa depan nol bersih dan upaya dekarbonisasi negara.

Hal itu perlu dibahas untuk memperjuangkan transisi energi dan mekanisme pembiayaan berkelanjutan sehubungan dengan kepemimpinan G20, selain nantinya akan diadakan side event G20 dan B20.

Bloomberg New Energy Finance (BNEF) sendiri merupakan wadah yang menyediakan wawasan, data, dan berita tentang transformasi sektor energi.

Michael R Bloomberg, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Ambisi dan Solusi Iklim sekaligus Pendiri Bloomberg LP dan Bloomberg Philanthropies serta anggota Kaukus Advokasi Internasional B20, menyampaikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang memiliki potensi besar untuk pengembangan energi bersih, akan mampu membantu memperkuat transisi kawasan dari bahan bakar fosil.

"Dengan melakukan hal tersebut, Indonesia dapat menunjukkan bagaimana investasi yang diperlukan untuk melawan perubahan iklim, juga menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung kewirausahaan dan menumbuhkan ekonomi," ujarnya.

Baca juga: Dino Patti Jalal: Agenda iklim tentukan kesuksesan Presidensi G20




 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022