Jakarta (ANTARA) - Selama periode dominasi infeksi varian COVID-19 Omicron di Amerika Serikat (AS), tingkat rawat inap akibat COVID-19 pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang tidak divaksinasi tercatat sekitar dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang divaksinasi.

Seperti ditunjukkan sebuah penelitian baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS yang dirilis pada Selasa (19/4),  anak-anak kulit hitam non-Hispanik mewakili kelompok terbesar dari anak-anak yang tidak divaksinasi. 

Tiga puluh persen anak-anak yang dirawat di rumah sakit tidak memiliki masalah kesehatan, sementara 19 persennya dirawat di unit perawatan intensif. Anak-anak dengan diabetes dan obesitas lebih mungkin menderita COVID-19 yang parah, menurut penelitian itu.

"Meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 di antara anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, terutama di antara kelompok ras dan etnis minoritas yang terdampak COVID-19 secara tidak proporsional, dapat mencegah meningkatnya jumlah rawat inap akibat COVID-19 dan dampak yang parah," kata CDC. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022