Tanjung Selor, Kaltara (ANTARA) - Kontribusi produksi gas wilayah Kalimantan-Sulawesi terhadap nasional terbilang cukup besar, yakni 30 persen, kataKepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Azhari Idris.

"Di Kalimantan-Sulawesi kita berkontribusi 30 persen gas bumi nasional. Jadi cukup besar, termasuk dari Kalimantan Utara," katanya di Tanjung Selor, Rabu.

Ia menambahkan bahwa wilayah Kalimantan-Sulawesi juga menyumbang produksi minyak bumi mencapai 12 persen dari nasional.

Baca juga: SKK: Pengoperasian Bukit Tua Phase-2B bantu target migas pemerintah

Di Kalimantan Utara terdapat 10 perusahaan migas yang beroperasi. Rincinya, lima perusahaan yang memproduksi, dan lima perusahaan tahap eksplorasi.

"Di antara yang memproduksi migas ada Pertamina dan Medco," sebutnya.

Ia melihat ada potensi gas yang cukup besar di Kalimantan Utara.

Baca juga: Indonesia masih memiliki peluang besar di bisnis migas

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menemukan beberapa sumur yang menyimpan potensi cadangan yang cukup bagus.

"Salah satu yang kita sedang kembangkan adalah fasilitas mini LNG (liquefied natural gas). Kita akan alirkan sekitar 22 juta kaki kubik per hari ke mini LNG. Dan ini adalah mini LNG pertama di Indonesia," ujarnya.

Jika itu berhasil, kata Azhari, kemungkinan beberapa perusahaan akan datang melihat keberhasilan mini LNG pertama di Indonesia itu.

Baca juga: Hipmi ajak pengusaha daerah berperan di industri penunjang hulu migas

"Seharusnya bulan Juni-Juli ini sudah bisa kita 'on-kan' (hidupkan) setelah pandemi COVID-19 tetapi di China saat ini masih tengah 'lockdown' karena kondisi pandemi terjadi lagi di sana," katanya.

"Kondisi itu sehingga beberapa fasilitas produksi itu belum bisa kita kirim ke sini, termasuk iso tank (sarana untuk pengangkutan bahan kimia cair, gas yang dimampatkan dan produk lain yang dapat dialirkan) yang memang menjadi sangat inti," imbuh dia.

Pewarta: Ayu Prameswari
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2022