Nairobi (ANTARA News) - Perompak Somalia telah membebaskan kapal berbendera Aljazair berisi 27 awak kapal yang mereka bajak pada Januari lalu, seperti yang diungkapkan satuan tugas anti-pembajakan Uni Eropa, Senin.

Pasukan Angkatan Laut Uni Eropa (EU) di Somalia mengatakan, MV Blida yang disandera sejak 1 Januari lalu, di sekitar 150 mil laut tenggara pelabuhan Salalah, Oman, saat dalam perjalanan menuju ke Dar es Salaam, telah dibebaskan pada 4 November.

"Kapal besar MV BLIDA bermuatan 20.586 ton, milik dan berbendera Aljazair, telah dibajak pada 1 Januari, saat dalam perjalanan menuju ke Dar es Salaam, Tanzania dari Salalah, Oman." kata juru bicara Angkatan Laut EU di Somalia, Harrie Harrison, dalam pernyataannya, Senin.

Kapal yang berisi 25 awak Aljazair dan dua orang Ukraina itu saat ini tengah dalam perjalanan menuju Mombasa, Kenya.

Angkatan Laut EU di Somalia adalah satuan tugas anti-pembajakan yang beroperasi di wilayah Teluk Aden dan Samudera Hindia.

Satgas itu bertanggung jawab untuk menghalangi, mencegah dan menekan aksi pembajakan, serta pengawalan keamanan bagi kapal pembawa bantuan kemanusiaan dari Program Pangan Dunia dan kapal dari Utusan Uni Afrika di Somalia (AMISOM). Merela juga melindungi kapal lain yang rentan dibajak.

Serangan pembajakan biasanya dilakukan oleh kelompok bersenjata Somalia yang terkoordinasi sangat baik dengan senjata otomatis dan granat roket, kata pejabat maritim setempat.

Satuan Tugas Gabungan 150, satu aliansi angkatan laut yang didominasi oleh Amerika Serikat dan berbasis di Teluk Aden, Djibouti, melakukan patroli ke dalam wilayah Teluk Aden untuk membantu melindungi kapal-kapal dari serangan bajak laut.
(SDP06/H-AK)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011