Bantul (ANTARA News) - Empat kelompok tani di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperoleh bantuan bibit kelapa untuk ditanam pada awal musim hujan atau pertengahan November 2011 ini.

"Bantuan bibit kelapa itu untuk memulihkan populasi pohon kelapa di Bantul yang sejak pascagempa 2006 lalu mengalami pengurangan sangat besar," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suhariyanta di Bantul, Senin.

Menurut dia, bantuan bibit kelapa yang telah diberikan secara simbolis kepada perwakilan masing-masing kelompok tani di Selopamioro beberapa pekan lalu di Pendopo Parasamya oleh Bupati Bantul, Sri Suryawidati tersebut totalnya mencapai sebanyak 9.750 batang.

Ia menyebutkan, kelompok tani di Siluk II mendapat bantuan bibit sebanyak 2.400 batang, kelompok tani Srunggo II memperoleh bibit 2.100 batang dan kelompok tani Kalidadap sebanyak 2.100 batang kemudian kelompok tani Kajor Wetan sebanyak 3.150 batang.

"Bantuan bibit kelapa ini tiap tahun diberikan dan tahun ini merupakan tahun ketiga, namun jumlah bibit yang diberikan tiap tahun meningkat, atau lebih banyak dimana tahun lalu sebanyak 3.000 batang," katanya.

Menurut dia, Kabupaten Bantul mengalami pengurangan populasi pohon kelapa besar-besaran pascagempa atau pada 2006 hingga 2007 lalu, karena banyak pohon yang ditebang untuk dimanfaatkan membangun rumah yang mengalami rusak atau roboh akibat gempa.

"Disamping warga membutuhkan glugu (kayu dari pohon kelapa) untuk merehabilitasi rumah rusak akibat gempa, juga para pemilik lahan tergiur untuk menjual pohon kelapa, apalagi saat itu ditawarkan dengan harga mahal," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia melalui bantuan bibit kelapa ini, warga atau kelompok tani diharapkan kembali menaman pohon kelapa baik itu di lahan kosong, atau pekarangan serta lahan yang kurang subur.

"Ini juga sekaligus membantu kesejahteraan warga setempat, karena pohon kelapa itu juga bisa sebagai salah satu sumber penghasilan, karena selain dapat dinikmati panen buahnya juga hasil kayu dapat dijual," katanya.

Ia mengatakan, bantuan bibit kelapa yang berasal dari pemerintah provinsi (Pemprov) melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) ini juga sebagai upaya mengembangkan penghijauan sesuai konsep kehutanan.

"Kita akan mengajukan terus tiap tahun, karena kita sengat membenarkan kalau pohon untuk penghijauan termasuk kelapa ketika sudah dewasa kayu dapat dipanen dan sesudahnya ada peremajaan (penanaman kembali) pohon terus, karena itu sangat bermanfaat," katanya. (ANT-068/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011