Jakarta (ANTARA News) - Jenderal TNI Endriartono Sutarto menegaskan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus mempertahankan netralitasnya dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. "Pertahankan sikap non partisan. TNI bukan milik golongan atau kelompok tetapi milik bangsa Indonesia, milik seluruh rakyat Indoensia," katanya, dalam pidatonya pada serah terima jabatan Panglima TNI di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, reformasi internal TNI yang dilakukan sejak awal era reformasi telah berjalan mantap, meski masih ada kendala dan hambatan di sana sini. Namun, bukan berarti TNI tidak melanjutkan reformasi internalnya, termasuk dalam mendukung proses demokratisasi. Dalam kaitan itu, tambah Endriartono, TNI harus tetap menjaga asas netralitasnya dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2009. "Reformasi TNI yang telah berjalan mantap itu, telah memberikan apresiasi positif bagi TNI baik di tingkatan nasional maupun internasional, salah satunya dengan dicabutnya embargo," ujarnya. Apa yang telah dilakukan TNI, bukan semata agar Amerika Serikat dan negara-negara barat mencabut embargonya. "Pencabutan embargo itu hanya dampak ikutan dari apa yang telah dilakukan TNI," kata Endriartono menegaskan. Lebih jauh, dia menambahkan, TNI harus tetap menjaga jati dirinya sebagai prajurit rakyat, prajurit pejuang dan prajurit profesional. Pengangkatan Marsekal TNI Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI didasarkan pada Keputusan Presiden N0 7/TNI/2006. Serah terima jabatan panglima TNI dari Jenderal Endriartono Sutarto kepada Marsekal Djoko Suyanto ditandai dengan penyerahan tongkat komando. Hadir dalam acara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Djoko Santoso, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Slamet Soebijanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Herman Prayitno, Kapolri Jenderal Sutanto, dan sejumlah pejabat lain serta mantan petinggi TNI seperti Jenderal (pur) Try Soetrisno, Jenderal (pur) Wiranto dan Jenderal (pur) Wismoyo Arismunandar. Hadir pula Wakil Ketua MPR AM Fatwa, Ketua Komisi I DPR-RI Theo L Sambuaga dan anggota komisi I lainnya seperti Ade Nasution dan Djoko Susilo. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006