Jakarta, 8/11 (ANTARA) - Untuk mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang baik dan optimal, hari ini (8/11) KKP dan Pemerintah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menandatangani Kesepakatan Bersama mengenai Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara Berkelanjutan. Nota Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gellwynn Jusuf dan Bupati Berau, MAKMUR HAPK tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki kedua pihak dalam meningkatkan produksi perikanan yang berkelanjutan dan lestari guna menunjang proses pembangunan berwawasan lingkungan serta bermanfaat khususnya di Kabupaten Berau.

     Gellwynn dalam sambutannya menyatakan, Kabupaten Berau secara nasional memiliki peran penting dalam pencapaian visi kelautan dan perikanan Indonesia. "Dengan berbagai macam jenis keanekaragaman hayati yang langka dan dilindungi, Kabupaten Berau juga memiliki biota perairan yang masih dalam kondisi baik, sehingga perlu untuk dijadikan sebagai daerah konservasi laut. Saya kira, dengan pengalaman yang kami miliki, kita dapat saling mendukung untuk mengembangkan kawasan konservasi di Kabupaten Berau, seperti yang tertuang dalam Peraturan Bupati  No. 31 Tahun 2005 tentang Kawasan Konservasi Laut", demikian ujar Gelwynn. Menurut Gellwyn, dengan perjanjian kerjasama ini maka pengelolaan dan pengembangan konsep kawasan berwawasan lingungan yang lestari seperti konsep ekowisata berbasis penyu di Kabupaten Berau dapat terwujud.

     Dengan luas perairan yang mencapai 28,74% dari total luas wilayahnya,Kabupaten Berau memiliki jumlah produksi di sektor perikanan tangkap mencapai 16,2 ribu ton dengan jumlah kapal penangkap ikan sebanyak 2.441 unit kapal. Sedangkan untuk sektor perikanan budidaya, Kabupaten Berau memiliki lahan tambak dan kolam
seluas 3.573,5 ha ditambah 690 unit keramba, dengan jumlah produksi mencapai 403 ton pertahu. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Berau memiliki potensi produksi yang cukup besar yakni 35 ribu metrikton per tahun. "Saya berharap kerjasama ini dapat semakin meningkatkan angka produksi perikanan, tidak hanya bertambah secara kuantitas, melainkan pula secara kualitas dapat meningkatkan nilai tambah produk hasil perikanan di Kabupaten Berau", ujar Gellwynn.

     Lebih lanjut Gellwynn berharap agar kesepakatan bersama ini dapat sejalan dengan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan di Berau seperti yang tertuang dalam ruang lingkup kesepakatan yaitu: (1) pengelolaan perikanan tangkap dan perikanan budidaya, (2) peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan, (3) pengembangan dan penyelenggaraan konservasi sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu ruang lingkup perjanjian kerjasama antara KKP dan Kabupaten Berau juga mencakup: (4) peningkatan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perikanan, (5) penyelenggaraan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di bidang kelautan dan perikanan, dan terakhir (6) peningkatan pelaksanaan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2011