Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp708 triliun untuk membiayai sektor perekonomian agar bisa tumbuh sesuai target 5,4 persen. "Dana yang tersedia di APBN Rp136 triliun, sementara dari perbankan Rp130 triliun dan sisanya diharapkan dari investasi asing," kata Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Senin. Burhanuddin mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,4 persen adalah nilai rata-rata dari perkiraan BI untuk pertumbuhan ekonomi 2006 yang kisarannya antara 5-5,7 persen. Sementara untuk target pemerintah sendiri di APBN 2006 sebesar 6,2 persen. "Namun saya dengar pemerintah sudah menghitung kembali pertumbuhan ekonomi 2006 sekitar 5,8 sampai 6 persen," katanya. Burhanuddin menjelaskan dari dana yang dibutuhkan pemerintah tersebut, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi mengisyaratkan bahwa iklim investasi dalam negeri harus diperbaiki dengan segera. "Kalau terlambat memperbaikinya, maka itu akan mempengaruhi pertumbuhan sektor ekonomi yang lain," katanya. Menurut Burhanuddin, untuk memperbaiki iklim investasi ada beberapa yang perlu segera dilakukan, seperti mempercepat pembahasan Undang-Undang Pasar Modal, Undang-undang Perpajakan dan Undang-undang Tenaga Kerja. Selain itu, rencana pemerimtah untuk pembangunan infrastruktur juga harus segera dilakukan. Dalam kesempatan itu, Burhanuddin menambahkan penegakan hukum harus berjalan dengan baik, seperti pemberantasan korupsi dan penerapan pemerintahan bersih (good governance). (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006