Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida mengharapkan pemerintah untuk mendorong perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) atau "go Public".

"Harapan saya, BUMN bisa `go public` karena biasanya BUMN menjadi favorit di pasar modal," kata Ketua Bapepam-LK Nurhaida, dalam Seminar Pasar Modal bertemakan Memanfaatkan Capital Inflow dan Mengantisipasi Resesi Global di Jakarta, Rabu.

Dengan banyaknya perusahaan BUMN yang tercatat di BEI, dikatakan Nurhaida, maka akan dapat menampung aliran dana asing ke dalam negeri (capital inflow).

"Kalau capital inflow yang masuk banyak tapi jumlah emiten tidak banyak, maka investor akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal karena pilihan produk untuk investasi masih minim," kata Nurhaida.

Menurut dia, jika jumlah emiten bertambah di pasar modal, maka pilihan investasi akan lebih bervariasi sehingga investor tidak segan menempatkan dananya.

Hal senada juga diungkapkan, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan pemerintah harus memperbanyak jumlah penawaran umum saham perdana BUMN untuk mengantisipasi dana asing yang masuk dan meningkatkan dana ke sektor riil.

Ito mengatakan, BUMN yang bergerak di sektor perkebunan saat ini belum ada yang "go public".

Padahal, menurut Ito, BUMN-BUMN tersebut mempunyai potensi yang baik karena mewarisi tanah-tanah terbaik di Indonesia sebagai lahan perkebunan.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menargetkan setidaknya empat perusahaan milik negara akan melakukan penawaran saham umum perdana kepada publik (IPO) pada 2012.

Mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan Keempat BUMN itu adalah PT Semen Baturaja, Pegadaian, anak usaha Pertamina (PT Tugu Pratama) dan salah satu anak usaha PT Krakatau Steel.
(T.SDP-04/E008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011