Kendari (ANTARA) - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengajari siswa-siswi SDN Kulati di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara cara menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan sejak dini.

Wakatobi Program Coordinator YKAN La Ode Arifudin di Wakatobi, Sabtu, mengatakan pendidikan lingkungan diberikan untuk mengajarkan serta memberi pemahaman kepada para murid sekolah dasar terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar di lingkungan sekitar.

"Kami memberikan pendidikan lingkungan hidup agar mereka (siswa SDN Kulati) mampu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sejak dini termasuk dalam pemilahan sampah yang tepat," katanya.

Ia mengatakan  bahwa pendidikan lingkungan hidup diberikan kepada generasi di SDN Kulati difasilitasi Kelompok Ekowisata Poassa Nuhada Desa Kulati, dengan metode pembelajaran aktif yang didukung dalam sebuah permainan.

“kita coba mengedukasi anak usia dini sebagai salah satu investasi kita untuk generasi muda bagaimana kemudian mereka bisa paham terkait dengan pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan sejak dini," katanya.

Menurutnya, penting mengedukasi mereka sejak dini sehingga memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah dalam rangka upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

"Ini yang menjadi fokus kita, untuk pengelolaan sampah ini masih membutuhkan perhatian serius, makanya apa yang kita lakukan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran sejak usia dini," kata La Ode Arifudin.


 
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengajari anak-anak di Desa Kulati, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara cara melestarikan lingkungan, Sabtu (23/4/2022) (FOTO ANTARA/Saharuddin)



Kepala SDN Kulati Abdul Manan berharap dengan pendidikan lingkungan yang diberikan YKAN, siswanya mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah masing-masing.

"Sangat baik sekali untuk anak-anak dan kepentingan anak-anak, harapan ke depannya sangat baik untuk lingkungan hidup dan anak-anak mengetahui cara membuang sampah atau kotoran pada tempatnya, tidak dibuang sembarangan," katanya.

Kegiatan tersebut juga melibatkan Balai Taman Nasional Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Jasa Raharja dan Kelompok Ekowisata Poassa Nuhada Desa Kulati.

Baca juga: Anak di Wakatobi diajarkan sejak dini menjaga lingkungan

Baca juga: Yayasan konservasi temukan sampah kiriman negara tetangga di Wakatobi

Baca juga: Wakatobi gelar "Indonesia International Environmental Film Festival"

Baca juga: 50 ton sampah terkumpul melalui kerja bakti di Wakatobi

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022