Palu (ANTARA News) - Kota Palu Selasa pagi diguncang gempa tektonik berkekuatan 2,7 pada Skala Richter, namun sempat membuat sebagian warga setempat berhamburan keluar rumah. Kepala Stasiun Geofisika Palu, Robert Owen Wahyu, mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada Selasa pagi dan dirasakan cukup kuat oleh warga setempat dikarenakan pusat gempa cukup dekat yakni di Gunung Gawalise (pinggiran Palu) serta kedalamannya masuk kategori dangkal. Pusat gempa berada pada koordinat 0,8 Lintang Selatan (LS) dan 119,7 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan tanah, atau sekitar tujuh kilometer arah barat laut ibukota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut. Gempa yang berlangsung lebih dari lima menit sejak pukul 07:56 Wita itu juga membuat banyak pegawai di instansi pemerintah, serta para siswa dan guru di sekolah yang baru memulai aktivitasnya berhamburan keluar ruangan. Warga di Palu sendiri merasakan getaran gempa berkisar II-III MMI (Modified Mercally Intensity). Tapi, menurut Robert, gempa kali ini tidak membahayakan, karena termasuk kategori lemah. Wilayah Bagian Barat Provinsi Sulteng, termasuk Kota Palu dan Kabupaten Donggala, kurun enam pekan terakhir sudah delapan kali diguncang gempa tektonik dengan getaran ringan (off scale), dan terkuat terjadi pada 3 Januari 2005 berkekuatan 5,2 pada Skala Richter berpusat di Selat Makassar. Gempa yang terasakan masyarakat kota Palu sempat berlangsung pada 20 Januari 2006 dengan kekuatan 4,3 pada Skala Richter. Gempa ini berpusat di koordinat 119,79 Bujur Timur dan 0,94 Lintang Selatan, dengan kedalaman 20 kilometer dari bawah permukaan tanah. Pusat gempa tersebut hanya berjarak 10 kilometer arah Selatan Barat Daya Palu, atau berada di Kecamatan Marawola, Kabupaten Donggala, tepatnya di kaki Gunung Gawalise. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006