Jakarta (ANTARA) - Shanghai semakin meningkatkan kapasitas perawatannya untuk pasien COVID-19 parah guna menurunkan tingkat kematian dalam wabah kali ini, kata komisi kesehatan kota itu pada Minggu (24/4).

Total sembilan tim medis untuk perawatan kasus COVID-19 parah telah dikirim ke delapan rumah sakit rujukan. Kesembilan tim medis itu terdiri dari 360 lebih pakar dengan pengalaman yang kaya di unit perawatan intensif (ICU), sebut komisi itu dalam sebuah konferensi pers.

Shanghai mencatat 87 kematian terkait COVID-19 dalam wabah kali ini, dengan usia pasien tertua yang meninggal dunia adalah 101 tahun dan usia rata-rata pasien meninggal 81,1 tahun.

Semua pasien yang meninggal dunia memiliki kondisi kesehatan bawaan yang serius, seperti tumor ganas dan penyakit kardiovaskular, lanjut pihak komisi.

Hampir 30 persen dari semua kasus parah berusia di atas 70 tahun, dan 60 persen lebih dari semua pasien parah memiliki kondisi kesehatan bawaan.

Komisi kesehatan mencatat bahwa proporsi kasus baru yang ditemukan di luar fasilitas karantina dan wilayah yang berada di bawah manajemen loop tertutup sedang menurun.

Shanghai membagi keseluruhan wilayahnya ke dalam wilayah manajemen tertutup, wilayah pengendalian terbatas, dan wilayah pencegahan guna meredam penyebaran COVID-19. Wilayah manajemen tertutup dan wilayah pengendalian terbatas berada di bawah manajemen looptertutup.

Pada Sabtu (23/4), kota tersebut melaporkan 1.401 kasus terkonfirmasi COVID-19 dari penularan lokal dan 19.657 pembawa virus lokal tanpa gejala.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah infeksi baru harian di Shanghai masih berada di level yang tinggi dan fluktuatif, dengan infeksi-infeksi klaster muncul di beberapa perusahaan dan lokasi konstruksi, urai komisi tersebut.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022