"Ini merupakan 99 persen hasil kerja keras semua pihak, yaitu pemerintah, KONI Pusat, Satlak Prima, para atlet dan ofisial dan seluruh panitia penyelenggara. Sedangkan yang satu persennya adalah ridho Tuhan. 99 persen siap kalau tanpa ridho Tuhan, tentu juga tak akan jadi kenyataan," ujar Hendardji menyambut keberhasilan Umar Syarif dan kawan-kawan di Jakarta, Sabtu.
Sebagaimana diketahui, dari tujuh nomor yang dipertandingkan pada hari pertama tersebut, Indonesia berhasil meraih lima medali emas, sedangkan dua lainnya jatuh ke tangan Vietnam.
Kelima medali emas tersebut masing-masing dipersembahkan Flenty Enoch (kata perorangan putri), Faizal Zainuddin (kata perorangan putra), Umar Syarif (+84 kilogram putra) serta kata beregu putra dan putri.
Ia mengungkapkan, atlet yang dipersiapkan ke SEA Games kali ini benar-benar melalui proses yang panjang sejak 20 bulan yang lalu, kemudian diciutkan pada Februari dan Mei lalu.
"Dukungan dari bapak angkat kami yaitu Bank BRI juga sangat besar. Para atlet bersiap-siap menerima bonus dalam jumlah besar, selain Rp200 juta dari pemerintah, untuk setiap peraih medali emas juga akan mendapat bonus dari Bank BRI dengan nominal yang sama. Kemudian akan ada bonus-bonus tambahan lain nantinya," ujarnya.
Purnawirawan Mayjen TNI itu menambahkan, semula PB Forki oleh KONI Pusat ditargetkan meraih tiga medali emas pada hari pertama dari keseluruhan lima medali yang ditargetkan. Kelebihan dua medali emas yang diraih dipandang Hendardji sebagai "bonus yang mengejutkan."
"Dua emasnya adalah bonus yang mengejutkan. Insya Allah hari esok atau Senin akan ada kejutan-kejutan lain. Hari Minggu kita harapkan dua medali emas lagi akan kita dapat sehingga mencapai target yang dicanangkan oleh Forki," paparnya.
Ditanya kemungkinan perolehan medali melampaui tujuh dari target PB Forki, mantan Komandan Pusat Polisi Militer itu menyatakan tak mau takabur.
"Kami juga sangat berterima kasih kepada para suporter yang telah mendukung atlet kita. Pada hari kedua nanti kita berharap dua emas lagi dari nomor kumite perorangan dan beregu," demikian Hendardji Soepandji.
(ANT-132)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011
