Pekanbaru (ANTARA News) - Tersebarnya tayangan video pembunuhan Halomoan Gurning, seorang kontraktor di Kota Pekanbaru, sangat disesalkan oleh keluarga dan kerabat korban karena menimbulkan trauma.

"Kalau bisa videonya dicabut dan jangan disebarkan lagi, keluarga masih trauma," kata Haidir Tanjung, seorang kerabat korban kepada ANTARA News di Pekanbaru, Minggu.

Halomoan Gurning (49) meninggal dunia setelah mendapat lima luka akibat benda tajam di Rumah Makan Pondok Gurih, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (10/11) malam. Tindak kriminal itu terekam kamera televisi sirkit tertutup (close circuit television/CCTV) di rumah makan, dan kini tersebar luas di masyarakat.

"Video itu akan lebih berguna bagi kepolisian untuk penyelidikan kasus, bukan untuk bahan tontonan umum," ujarnya.

Salah satu rekaman pembunuhan sadis yang beredar berupa cuplikan dari berita sebuah televisi lokal di Pekanbaru. Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu ditayangkan rekaman CCTV berisi peristiwa pembacokan tanpa ada sensor.

Video itu mulai tersebar sejak dua hari lalu melalui mikro blog twitter dan layanan pesan BlackBerry (BBM).

"Selama sehari saya terima enam broadcast (pesan) berisi video sadis itu dari teman-teman yang berbeda. Sedih melihatnya, seandainya itu dialami keluarga kita sendiri," kata seorang warga, Viki Payoka (23).

Seorang warga lainnya, Eka (31), mengatakan bahwa ia juga mendapat kiriman video itu dari teman-temannya. Namun, sumber pasti penyebar awal video itu sulit diketahui.

"Video tersebar dari teman ke teman, dan karena banyak teman yang penasaran mau lihat, akhirnya saya bagikan ke teman lainnya," ujar Eka.

Sebelumnya, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Raya Pekanbaru, AKP Jhon Sihite, mengatakan, pihak kepolisian telah menyita rekaman CCTV dari RM Pondok Gurih sebagai alat bukti untuk memburu pelaku pembunhan.

"Selain rekaman CCTV, kami juga telah memeriksa sedikitnya lima orang saksi, baik warga yang menyaksikan langsung peristiwa itu di tempat kejadian, maupun dari pihak keluarga korban," katanya.
(T.F012/I007)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011