Pontianak (ANTARA News) - Dari total jalan di Kota Pontianak sepanjang 450 kilometer, 40 persen diantaranya rusak karena terendam air musim hujan ini dan luapan Sungai Kapuas.

"Untuk memperbaiki jalan yang rusak itu anggaran urgen yang dialokasikan setahun Rp5 miliar hingga Rp6 miliar tetapi tidak cukup," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Senin.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan anggaran tambahan sebesar Rp2 miliar untuk memperbaiki kerusakan jalan di beberapa titik jalan protokol di kota itu dengan sistem tambal sulam.

"Kami hanya mampu melakukan tambal sulam guna memperbaiki jalan yang rusak akibat terendam air itu," kata Edi.

Sementara untuk perbaikan kerusakan jalan secara total, menurut dia, baru akan dianggarkan di tahun 2012. "Untuk sementara kami perbaiki dengan sistem tambal sulam dahulu agar kerusakan jalan itu tidak mengganggu arus lalu-lintas," kata Edi.

Adapun menurut data Dinas PU Kota Pontianak, mencatat sejumlah jalan yang rusak berat hingga ringan akibat terendam air, diantaranya sebagian Jalan Komodor Yos Sudarso, Martadinata, Tanjung Raya I dan II, Budi Utomo dan Jalan 28 Oktober.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, sekitar 50 persen wilayah kota itu merupakan daerah genangan air sehingga mudah terendam saat musim hujan dan pengaruh air pasang dari Sungai Kapuas sehingga sangat cocok membangun rumah dengan arsitektur rumah panggung.

Ia juga membantah, genangan air setinggi 30 sentimeter hingga 50 sentimeter di beberapa kawasan Kota Pontianak akibat buruknya penataan drainase melainkan memang karena wilayah daratan Pontianak yang rendah.

Ia menjelaskan, fenomena wilayah tertentu terendam akibat luapan air Sungai Kapuas hampir setiap tahun terjadi pada musim hujan yang disertai tingginya air pasang.

"Makanya kami mengambil kebijakan meninggikan beberapa ruas jalan yang rutin tenggelam pada musim hujan dan air pasang dengan pondasi beton dengan ketinggian 30 - 50 sentimeter, bahkan ada yang mencapai ketinggian di atas satu meter," kata Sutarmidji.

Seperti di sepanjang ruas Jalan Komodor Yos Sudarso yang kini sebagian sudah ditinggikan menggunakan pondasi beton sehingga tidak lagi terendam pada musim hujan dan air pasang sungai, katanya.

Menurut Wali Kota Pontianak, daratan Kota Pontianak ketinggiannya 0,2 - 1,2 meter di atas permukaan laut sehingga sebagian besar memang mudah terendam pada musim hujan dan air pasang laut.

Sehingga meskipun drainase lancar, kalau air Sungai Kapuas sedang pasang tinggi, maka air hujan tidak bisa cepat turun dan bertahan di daratan. "Tetapi fenomena Pontianak terendam biasanya tidak lebih dari delapan jam," kata Sutarmidji.

Meskipun demikian, akibatnya beberapa ruas jalan protokol di Kota Pontianak yang belum ditinggikan menggunakan pondasi beton cepat rusak, kata Wali Kota Pontianak.

(A057/N005)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011