Padang (ANTARA) - PT Semen Padang mengambil langkah strategis menghadapi kelebihan pasokan semen di Tanah Air agar tetap bisa beroperasi dengan efisien dan efektif dan tetap kompetitif menghadapi persaingan.

"Untuk bisa bersaing di pasar dalam kondisi oversupply saat ini, berbagai strategi kami lakukan di antaranya di sisi operasional dengan menjaga biaya produksi lebih rendah dari yang ditargetkan," kata Direktur Operasi PT Semen Padang Indrieffouny di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu usai Kampanye dan Sosialisasi Operational Exellence, House Keeping Rate (HKR), dan Safety dan Security di Packling Plant Indarung (PPI).

Menurut dia strategi Operational Exellence yang dikampanyekan dan sosialisasikan kepada karyawan juga merupakan bagian dari upaya menekan biaya produksi

Strategi Operational Exellence ini, kata dia untuk mendorong pabrik beroperasi dengan lancar pada kapasitas maksimum dan hari jalan maksimum, sehingga volume atau jumlah produksi meningkat.

"Secara tidak langsung, Operational Exellence ini akan menekan indeks batubara dan biaya listrik rupiah per ton," ujarnya.

Kemudian pihaknya juga berupaya menekan kehilangan dalam kegiatan operasional, dan meningkatkan pemanfaatan gipsum purified.

Karena perolehan gipsum ini lebih murah dibandingkan gipsum alam. Gipsum purified dari Petrokimia juga menjadi upaya PT Semen Padang dalam mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), katanya lagi.

Kemudian untuk menjaga biaya produksi pihaknya juga menerapkan stop stand by ready to run Pabrik Indarung II/III yang merupakan strategi manajemen dalam menghadapi situasi pasar semen yang relatif rendah di semester I ini.

"Jadi, Pabrik Indarung II/III itu bukan berhenti berproduksi, yang distop itu hanya Kiln dan Raw Mill, dan statusnya stop stand by ready to run. Sementara Cement Mill, masih dioperasikan untuk memenuhi permintaan pasar. Ini adalah strategi manajemen dalam menghadapi persaingan di tengah kelebihan pasokan semen," katanya.

Ia mengatakan manajemen perusahaan, akan tetap menjaga seluruh peralatan/asset Kiln dan Row Mill Pabrik Indarung II/III agar tetap siap untuk beroperasi. Bahkan, manajemen juga akan melakukan tes fungsi alat secara periodik.

"Jadi pada saat permintaan meningkat atau pasar mulai membaik, Kiln dan Raw Mill Indarung II/III akan dioperasikan kembali. Tidak ada juga pengurangan pegawai atau outsourcing dalam menjalankan strategi ini," ujarnya.

Baca juga: Asri Mukhtar resmi jabat Direktur Utama PT Semen Padang

Baca juga: 112 tahun PT Semen Padang membangun Indonesia dari Ranah Minang

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022