Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, dalam satu hingga dua bulan mendatang stok tamiflu--obat antivirus influenza untuk manusia yang direkomendasikan dalam penanganan flu burung (avian influenza/AI)-- akan disediakan di Puskesmas. "Doakan mudah-mudahan dalam satu atau dua bulan ini sudah bisa disebarkan ke Puskesmas-Puskesmas di daerah yang sudah tertular," katanya, di Jakarta, Selasa, usai rapat dengar pendapat dengan Panitia Ad Hoc III DPD RI. Menurut dia, hal dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan penanganan pasien yang terinfeksi virus AI karena selama ini kematian pasien sebagian besar terjadi karena keterlambatan penanganan. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa rencananya setiap Puskesmas akan mendapat jatah stok tamiflu untuk 10 pasien atau sebanyak 100 tablet. "Jadi kalau ada 4.000 Puskesmas kita akan butuh sekitar 400 ribu tablet," katanya seraya menambahkan bahwa untuk sementara hanya Puskesmas di enam provinsi beresiko tinggi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata dia, dalam satu hingga dua bulan ini pemerintah sudah memesan sekitar 4-5 juta tablet tamiflu. Stok Tamiflu yang saat ini masih dimiliki pemerintah sebanyak 16 ribu tablet. Mengenai kesiapan tenaga Puskesmas dalam memberikan terapi dengan Tamiflu, dia menjelaskan, kebanyakan Puskesmas telah dilengkapi dengan tenaga dokter. "Kalau ada yang belum punya ya diadakan," katanya. Untuk meningkatkan ketrampilan dokter Puskesmas, kata dia, Departemen Kesehatan akan melakukan sosialisasi dan memberikan buku panduan kepada setiap petugas Puskesmas.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006